3. Fistula obstetrik
Fistula obstetrik adalah lubang yang terbentuk antara vagina dan saluran kemih atau rektum. Kulit di antara kedua organ tersebut secara harfiah memberi jalan untuk menciptakan sebuah lorong. Bila bayi terlalu besar untuk jalan lahir dan jika dia terlalu lama mengalami dorongan saat melahirkan, kemungkinan kerusakan jaringan lebih tinggi. Probabilitas fistula obstetrik lebih tinggi pada perempuan yang lebih pendek.
3. Berat lahir dan tinggi bayi yang rendah
Karena ukuran rahim dan pelvis lebih kecil untuk perempuan yang lebih pendek, bayi tidak mendapatkan cukup ruang untuk berkembang dan ini membuat bayi menjadi kecil. Hal ini mempengaruhi berat badan dan bahkan mungkin tingginya pertumbuhan bayi.
Baca Juga: Ini Alasan Usia Laki-laki Lebih Pendek dari Perempuan
4. Episiotomi
Meski episiotomi bukanlah komplikasi, namun hal ini akan dilakukan pada kebanyakan perempuan, terutama saat persalinan pertama. Sayatan kecil akan dibuat antara vagina dan anus untuk membantu kepala bayi keluar. Sayatan yang dibuat pasti akan lebih dalam untuk perempuan yang lebih pendek dan butuh waktu yang lebih lama untuk sembuh.
5. Kesusahan janin
Karena proses persalinan yang berkepanjangan, janin mungkin akan merasa tidak nyaman di dalam rahim dan kadang-kadang, janin mungkin gagal menerima jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Tapi, kondisi ini sangat jarang terjadi.
6. Perdarahan yang berlebihan
Baca Juga: Hati-hati, Pemilik Pinggang Besar Berisiko Umurnya Pendek!
Jumlah tekanan pada perempuan yang lebih pendek saat proses melahirkan normal lebih tinggi, karena ada sedikit ruang bagi bayi untuk keluar. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan di vagina dan bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan dari biasanya.