Suara.com - Bagi kaum hawa, keinginan untuk mengonsumsi junk food alias makanan cepat saji cenderung meningkat jelang periode menstruasi. Fenomena ini bisa dijelaskan melalui sebuah penelitian.
Seperti kita tahu, menstruasi adalah proses alami yang dihadapi perempuan berusia 12 tahun hingga 50 tahun. Setiap bulan, jaringan yang dibangun di sekitar dinding rahim pecah dan darah mengalir keluar.
Beberapa hari jelang terjadinya menstruasi, tubuh perempuan mengalami sindrom pramenstruasi atau dikenal dengan sebutan PMS karena fluktuasi hormonal terjadi di dalam tubuh.
Intensitas sindrom pramenstruasi dapat bervariasi dari satu perempuan ke perempuan lain. Salah satu gejala PMS yang cukup menonjol adalah keinginan mengonsumsi makanan atau ngidam. Nah, salah satu jenis makanan yang kerap diidam-idamkan kaum hawa ketika haid adalah makanan cepat saji.
Baca Juga: Kram Saat Menstruasi, Minum Jus Bayam Saja!
Sebuah penelitian baru-baru ini telah menemukan alasan mengapa perempuan mendambakan makanan bergula dan berlemak selama PMS. Menurut peneliti, selama fase PMS, hormon stres dalam tubuh yakni kortisol meningkat dan kadar serotonin menurun.
Hal ini menyebabkan banyak perempuan menginginkan makanan bergula dan kaya lemak. Makanan ini dapat menurunkan kadar hormon kortisol dan meningkatkan kadar serotonin untuk membuat perempuan merasa lebih baik.
Sayangnya, makanan cepat saji memiliki dampak negatif bagi tubuh. Untuk itu, para peneliti menghimbau agar kaum hawa mendapatkan asupan gula jelang menstruasi dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan yang juga memiliki pengaruh positif dalam menurunkan hormon stres kortisol dari dalam tubuh. [Boldsky]