"Kualifikasi penyimpanan stem sel itu berdiferensiasi, jadi tiap sel ditempatkan berbeda-beda, agar keamanan pasien terjamin. Serta, klinisi juga harus tahu stem cell apa yang akan diberikan dan kita bisa ambil dari lab yang sudah dipisahkan," tambah dia.
Untuk mendukung penyimpanan sel punca yang tepat, Sandy juga mengatakan bahwa listrik di fasilitas produksi harus menyala 24 jam. Untuk biaya perawatan tempatnya sendiri membutuhkan biaya Rp200 juta.
"Itu sebabnya perawatan sel punca mahal. Di luar negeri range-nya bisa Rp400 juta belum termasuk transportasi, akomodasi dan lainnya. Kalau di dalam negeri bisa dibawah itu," kata dia.
Baca Juga: Kini Pelayanan Sel Punca Bisa Dilakukan di RS Medistra