Sedikit Stres Ternyata Baik untuk Anda

Kamis, 09 November 2017 | 14:00 WIB
Sedikit Stres Ternyata Baik untuk Anda
Ilustrasi perempuan merasa stres dan depresi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terus mengungkapkan dampak negatif dari stres pada kesehatan manusia. Kini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, sedikit stres mungkin baik bagi manusia.

Penelitian dari Universitas Nortwestern mengungkapkan, stres bisa meningkatkan ketahanan, melindungi sel-sel yang menua, serta menunda risiko penyakit tertentu.

Studi sebelumnya sering mengaitkan stres dengan tekanan mental terhadap beberapa penyakit seperti jantung, stroke, hipertensi.

Temuan ini akan membantu peneliti memahami mekanisme molekuler yang mendorong penuaan dan berisiko terhadap penyakit degeneratif terkait usia.

Baca Juga: Didera Stres Jelang Menikah, Wajah Perempuan Ini Berubah Warna

"Temuan kami menawarkan strategi untuk melihat penuaan pada manusia dan bagaimana kita mencegah atau menstabilkan terhadap penurunan sel seiring bertambahnya usia," kata Richard I. Morimoto, Profesor di Universitas Northwestern.

"Tujuan kami tidak mencoba menemukan cara untuk membuat orang hidup lebih lama tapi lebih untuk meningkatkan kesehatan pada tingkat seluler dan molekuler, sehingga rentang kesehatan seseorang sesuai dengan umur mereka," sambung Morimoto.

Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Report, tim tersebut menyaring cacing gelang transparan C. elegans 'sekitar 22 ribu gen.

Para periset menemukan, sinyal dari mitokondria yang mengalami stres ringan-sumber energi seluler, dapat mencegah kegagalan mesin kontrol kualitas protein (proteostasis) yang hadir seiring bertambahnya usia.

Hal ini, pada gilirannya, menekan akumulasi protein yang rusak yang dapat terjadi pada penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer, Huntington dan Parkinson dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS). 

Baca Juga: Kebiasaan Baru Ini Bantu Usir Stres, Waktu Tepat Jalaninya...

"Orang-orang selalu tahu bahwa stres mitokondria berkepanjangan dapat merusak, namun kami menemukan bahwa ketika Anda hanya menekankan mitokondria, sinyal stres mitokondria sebenarnya ditafsirkan oleh sel dan hewan sebagai strategi bertahan," kata Morimoto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI