Suara.com - Klinik yang menawarkan konsultasi medis gratis bisa menarik ratusan pasien setiap hari, termasuk beberapa pasien yang datang menggunakan mobil mewahnya. Namun, klinik tersebut mengatakan, mereka tidak akan menolak pasien.
The Straits Times telah menemukan, ada lebih dari 30 klinik gratis di Singapura. Klinik ini, banyak di antaranya memberikan perawatan medis tradisional Cina, menawarkan konsultasi gratis, namun memungut biaya pengobatan dan perawatan yang kecil seperti akupunktur.
Antrian panjang di luar klinik sudah terlihat sejak pagi hari, bahkan sebelum jam buka klinik. Klinik mulai buka pada pukul 06.30, dua jam sebelum beberapa klinik membuka pintu mereka.
Ketika The Straits Times mengunjungi cabang Public Free Clinic Society di Clementi pada Sabtu (4/11), lebih dari 20 pasien terlihat menunggu dalam antrian 30 menit sebelum pembukaan klinik pada pukul 09.00.
Baca Juga: Duh! Remaja Rentan Jadi Sasaran "Klinik Bedah Plastik"
Permintaan tersebut telah melihat beberapa penyedia klinik gratis memperluas layanan mereka ke banyak lokasi. Pasalnya, mereka melayani kebutuhan populasi masyarakat Singapura yang cepat tua.
Pada Minggu (5/11), Public Free Clinic Society secara resmi membuka klinik gratis kelima di Bedok, yang telah beroperasi sejak April tahun ini. Selain Clementi dan Bedok, mereka juga mengoperasikan klinik di Tampines, Jurong dan Geylang.
Seow Ser Fatt, presiden Public Clinic Society, mengatakan permintaan untuk layanannya telah berkembang selama bertahun-tahun.
Lima klinik organisasi nirlaba tersebut melihat lebih dari 650 pasien setiap hari terus naik jumlahnya dari sekitar 600 tahun lalu. Lebih dari 70 persen pasiennya berusia di atas 51 tahun.
Menteri Kesehatan Gan Kim Yong, yang pada acara pembukaan cabang Bedok, mengatakan dengan populasi Singapura yang cepat menua, jumlah orang yang menderita penyakit geriatrik dan penyakit kronis seperti rematik diperkirakan akan meningkat.
Baca Juga: Lelaki Juga Doyan ke Klinik Kecantikan, Ini Alasannya
Pada tahun 2030, satu dari empat warga Singapura di atas usia 60 tahun akan menderita setidaknya satu penyakit kronis, kata dia dalam bahasa Mandarin.
"Untuk mengatasi kebutuhan medis penduduk dengan lebih baik, semakin penting untuk memastikan bahwa sistem kesehatan yang kuat ada di tempat yang memenuhi kebutuhan medis orangtua, dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan pencegahan sehingga memungkinkan mereka untuk menjalani pengobatan yang panjang, hidup sehat dan aktif," ungkapnya.
Banyak dari mereka yang tampil di klinik cenderung berusia setengah baya dan lebih tua. Klinik gratis sebagian besar didanai oleh sumbangan, melalui para simpatisan dan kegiatan penggalangan dana. Klinik ini juga memiliki kotak sumbangan untuk pasien yang ingin berkontribusi.
Sementara kebanyakan pasien berasal dari kelompok berpenghasilan rendah dan menengah, ada juga pasien yang kaya. Meskipun klinik gratis tidak melarang orang kaya berobat, mereka berharap orang-orang ini dapat membantu dengan sumbangan. Karena itu, banyak pasien datang ke klinik menggunakan mobil mewah.
"Kami tidak mengubahnya hanya karena mereka mengendarai mobil mewah. Mereka mengunjungi klinik gratis karena mereka lebih memilih dokter kami, dan bukan karena biaya rendah," kata Seow.
Dia mengatakan, banyak dari mereka akan menyumbang setelah menemui dokter. Salah satu pasien tersebut, lelaki yang hanya menyebut namanya Lim (52).
"Saya akan selalu menyumbang saat saya datang, jadi orang lain yang kurang beruntung bisa mendapat pertolongan medis," ujar lelaki yang berprofesi sebagai manajer penjualan, yang tidak mengungkapkan jumlah yang dia berikan.
"Fleksibilitas (untuk menyumbangkan jumlah apapun) memungkinkan kita memberi dari hati," tandasnya. (Straitstimes)