"Untuk mengatasi kebutuhan medis penduduk dengan lebih baik, semakin penting untuk memastikan bahwa sistem kesehatan yang kuat ada di tempat yang memenuhi kebutuhan medis orangtua, dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan pencegahan sehingga memungkinkan mereka untuk menjalani pengobatan yang panjang, hidup sehat dan aktif," ungkapnya.
Banyak dari mereka yang tampil di klinik cenderung berusia setengah baya dan lebih tua. Klinik gratis sebagian besar didanai oleh sumbangan, melalui para simpatisan dan kegiatan penggalangan dana. Klinik ini juga memiliki kotak sumbangan untuk pasien yang ingin berkontribusi.
Sementara kebanyakan pasien berasal dari kelompok berpenghasilan rendah dan menengah, ada juga pasien yang kaya. Meskipun klinik gratis tidak melarang orang kaya berobat, mereka berharap orang-orang ini dapat membantu dengan sumbangan. Karena itu, banyak pasien datang ke klinik menggunakan mobil mewah.
"Kami tidak mengubahnya hanya karena mereka mengendarai mobil mewah. Mereka mengunjungi klinik gratis karena mereka lebih memilih dokter kami, dan bukan karena biaya rendah," kata Seow.
Baca Juga: Duh! Remaja Rentan Jadi Sasaran "Klinik Bedah Plastik"
Dia mengatakan, banyak dari mereka akan menyumbang setelah menemui dokter. Salah satu pasien tersebut, lelaki yang hanya menyebut namanya Lim (52).
"Saya akan selalu menyumbang saat saya datang, jadi orang lain yang kurang beruntung bisa mendapat pertolongan medis," ujar lelaki yang berprofesi sebagai manajer penjualan, yang tidak mengungkapkan jumlah yang dia berikan.
"Fleksibilitas (untuk menyumbangkan jumlah apapun) memungkinkan kita memberi dari hati," tandasnya. (Straitstimes)