Suara.com - Perempuan asal California, Elena Davoyan menggugat toko kosmetik Sephora senilai USD25.000 atau sekitar Rp338 juta. Pasalnya, dia menderita herpes oral setelah mencoba sampel lipstik di Sephora Los Angeles, Oktober 2015.
Davoyan mengatakan, toko tersebut lalai karena mendorong pelanggan mencoba sampel lipstik dengan menampilkannya di tempat terbuka. Ini menjadi peluang bagi siapapun, termasuk orang dengan virus herpes menularkannya ke calon pembeli Sephora lainnya.
Sementara itu, Dr. Amesh Adalja, dari Departemen Penyakit Menular di Amerika Serikat mengatakan, virus herpes sebenarnya bisa saja sudah muncul di tubuh seseorang meski dia tak menyadarinya. Menurutnya, gejala tertular virus herpes yang aktif setelah mencoba sampel lipstik bisa jadi kebetulan.
"Lebih dari 60 persen populasi orang dewasa positif memiliki virus herpes simpleks 1 dalam tubuhnya. Namun bisa saja kekebalan tubuhnya lebih kuat sehingga gejala tertular virus herpes tidak terlihat," ujar dia kepada Newsweek.
Baca Juga: Senyum Kim Jong Un Bawa Istri 'Jalan-jalan' ke Pabrik Kosmetik
Dia tidak mengesampingkan peluang terkena infeksi herpes lewat penggunaan kosmetik bersama-sama. Namun, biasanya virus herpes tidak mampu bertahan lama di luar tubuh. Dia pun mengingatkan para perempuan agar tidak menggunakan make up bergantian.
"Jika Anda melakukannya, Anda menempatkan diri Anda pada risiko tertular berbagai virus dan bakteri dari orang lain," imbuhnya.
Ketika mencoba lipstik di konter kosmetik, Adalja menyarankan agar Anda mengujinya di tangan karena cenderung lebih aman. Yang lebih penting, Adalja mengatakan bahwa herpes simpleks 1 sebenarnya bukan masalah besar.
"Seharusnya tidak ada stigma untuk orang yang memiliki herpes oral," tandasnya. (Newsweek)
Baca Juga: Pakai Kosmetik Mengandung Asam, Wajah Perempuan Ini Terbakar