Jangan Salah, Pangan Lokal Ternyata Kaya Zat Gizi Lho!

Selasa, 31 Oktober 2017 | 19:26 WIB
Jangan Salah, Pangan Lokal Ternyata Kaya Zat Gizi Lho!
Temu media EAT Asia Pasific Competence Forum di Jakarta, Selasa (31/10/2017). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangan lokal kerap dipandang sebelah mata karena gempuran pangan impor. Bahkan makanan super alias superfood yang merujuk pada bahan makanan impor justru menjadi tren di Indonesia.

Namun tahukah Anda bahwa pangan lokal juga tak kalah bergizi lho. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Siswanto mengatakan beberapa panganan yang hanya dijumpai di Indonesia seperti gatot, ubi ungu hingga daun kelor memiliki nilai gizi tinggi ketimbang makanan super yang diimpor.

"Kalau Anda tahu gatot panganan berbahan singkong itu kalau diteliti dia merupakan prebiotik. Jadi, kalau dikonsumsi bisa bermanfaat menjaga kesehatan usus. Begitu juga dengan ubi ungu, itu khasiatnya bisa menurunkan kolesterol," ujarnya dalam temu media EAT Asia Pasific Competence Forum di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Belum lagi khasiat daun kelor, yang menurut Siswanto mengandung banyak zat gizi mikro dan protein. Bahkan daun kelor juga disebut-sebut kaya akan kalsium yang jumlahnya mencapai 14 kali lebih besar ketimbang susu sapi.

Ia menambahkan, selain kaya akan zat gizi, pangan lokal juga masuk dalam makanan fungsional. Menurut dia makanan impor bisa dilabeli superfood, karena pengaruh promosi besar-besaran sehingga memengaruhi cara pandang masyarakat.

"Pangan impor rata-rata disebut superfood itu karena iklan. Itu sebabnya kita harus mengiklankan makanan lokal agar bisa masuk ke dalam makanan bergizi tinggi," tambah Siswanto.

Kini Kementerian Kesehatan, lanjut dia, juga tengah menggalakkan konsumsi pangan lokal yang telah terbukti mengandung zat gizi tinggi. Dalam kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas misalnya, masyarakat diimbau untuk rajin mengonsumsi sayur, buah-buahan, ikan, dan pangan lokal lainnya yang termasuk makanan sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI