Bentuk Tahi Lalat Seperti Ini Berpotensi Idap Kanker Mematikan

Senin, 30 Oktober 2017 | 16:38 WIB
Bentuk Tahi Lalat Seperti Ini Berpotensi Idap Kanker Mematikan
Ilustrasi kanker kulit (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di antara beberapa jenis kanker kulit, melanoma maligna atau sering disebut melanoma merupakan jenis paling mematikan. Paparan sinar ultraviolet B dan C adalah penyebab utamanya.

Data dari RS Kanker Dharmais, ada 119 kasus kanker kulit yang sudah terdeteksi sejak 2005. Namun, kebanyakan kasus terdiagnosis pada stadium lanjut dan menyebar ke organ lain karena edukasi dan pengetahuan masyarakat yang kurang .

Disampaikan Dr. dr. Aida Sofiati Dachlan Hoemardani SpKK(K) dari RS Kanker Dharmais, melanoma dapat menyerang di bagian kulit manapun. Pada kasus lelaki paling banyak ditemukan di badan, sedang perempuan di tungkai bawah. Beberapa kasus kanker melanoma juga dijumpai di bagian telapak kaki.

“Di telapak kaki, penyebabnya lebih karena ada trauma, dan bukan karena sinar UV,” jelas dr. Aida dalam diskusi "Terapi Terbaru Melanoma" di Jakarta, Senin (30/10/2017)

Baca Juga: Ditemukan Obat Pencegah Kanker Kulit, Seperti Apa Bentuknya?

Melanoma, tambah dia, merupakan jenis kanker kulit mematikan karena dapat menyebar dengan cepat ke berbagai organ tubuh lainnya seperti paru-paru hingga otak.

“Pada stadium 1 dan 2 masih dapat diobati. Tetapi jika sudah masuk stadium 3 dan 4, kematian sangat tinggi. Usia tersering pasien rata-rata di atas 50 tahun. Kematian lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan,” tambah dia.

Melanoma dapat dikenali dari tahi lalat. Memang hanya 30% kanker kulit yang dikenali dari tahi lalat, sehingga tidak ada salahnya melakukan SAKURI atau periksa kulit sendiri.

Caranya berdiri di cermin setinggi badan, amati kulit sepanjang badan, untuk bagian belakang dipandu dengan cermin kecil, jangan lewatkan sisi kanan dan kiri badan.

Selain itu periksa kepala dengan bantuan Hair dryer, dan telapak kaki untuk mencari tahi lalat dengan gejala ABCDE. A merujuk pada tahi lalat yang Asimetris, B merujuk pada Border atau tepi tahi lalat tidak bulat atau beraturan, C merujuk pada Color atau warna tahi lalat tidak rata yakni merah, cokelat dan hitam dan D merujuk pada diameter tahi lalat yang tak lebih dari 6 mm.

Baca Juga: Cegah Kanker Kulit, Ini yang Dilakukan Artis Ramon Tungka

"D juga bisa diartikan Difference, yaitu di antara tahi lalat di seluruh tubuh ada satu yang berbeda. Itu yang harus diwaspadai. Ada tambahan lagi kriteria E yaitu Evolving, membesar dengan cepat. Jika menemukan ada kelainan di atas, segera cek ke dokter untuk memastikan," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI