Pada bulan Maret tahun ini, Leo mengajukan keluhan resmi ke Dewan Gigi Singapura untuk melawan Dr Sng karena tidak perlu mencabut empat gigi bungsu putranya, serta membuat orang-orang yang tidak terlatih dapat memperbaiki kawat gigi Ethan.
Atas laporan Leo itu, Dr Sng diskors oleh Dewan Gigi Singapura awal tahun ini karena membiarkan asisten klinik tidak memenuhi syarat melakukan pekerjaan ortodontik.
Dr Sng ternyata terlibat tiga masalah lain dengan pihak berwenang sejak tahun 2014, seperti mengajukan tuntutan terhadap Medisave karena prosedur mahal yang tidak dilakukannya. Dia diskors dan didenda karena berbagai pelanggaran, termasuk dua suspensi 15 bulan yang mulai dia lakukan tahun ini.
Leo mengatakan, dia menerima surat awal bulan ini dari seorang pengacara yang mewakili Dr Sng, menawarkan penyelesaian finansial. Namun, dia menolaknya, dan mengatakan bahwa dia mengajukan keluhan karena tidak ingin anak-anak lain menjalani pengalaman yang sama dengan anaknya. Mengenai hal itu, Dr Sng, melalui pengacaranya, menolak berkomentar.
Baca Juga: Kebiasaan Jorok Memperlakukan Sikat Gigi Ini Harus Dihindari
"Pada usia 13 tahun, gigi bungsu masih dalam tahap pengembangan awal dan kerangka wajah belum mencapai kematangan. Ini bukan praktik rutin untuk menghilangkan gigi geraham pada usia 13 tahun, kecuali jika dikaitkan dengan patologi seperti kista atau tumor," kata Dr Seah Tian Ee, ketua Asosiasi Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial, mengatakan kepada The Sunday Times.
Dr Seah juga mengatakan, bahwa gigi bungsu atas pada anak remaja biasanya "dekat dengan sinus maksila". Sehingga membuatnya lebih sulit dicabut dengan risiko perforasi yang tinggi. Namun, ada beberapa alasan ortodontik untuk menghilangkan gigi susu pada anak-anak.
Dr Ivan Lim, seorang ahli ortodontik senior di National Dental Centre, Singapura, mengatakan mengeluarkan empat premolar dibenarkan untuk menciptakan ruang yang dibutuhkan. Namun, tidak diperlukan jika untuk memakai kawat gigi. (Straitstimes)