Dua Efek Memelihara Anjing bagi Anak Pengidap Asma

Minggu, 29 Oktober 2017 | 09:05 WIB
Dua Efek Memelihara Anjing bagi Anak Pengidap Asma
Ilustrasi keluarga memelihara anjing (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti mengklaim, memiliki anjing peliharaan selama kehamilan secara signifikan dapat mengurangi risiko eksim dan asma pada bayi yang mereka kandung, meskipun si ibu memiliki alergi terhadap hewan berbulu.

Para peneliti termasuk dari Universitas Johns Hopkins di AS melakukan dua penelitian. Pertama, pasangan ibu-anak yang memelihara anjing. Memelihara didefinisikan sebagai menjaga satu atau beberapa anjing di dalam ruangan selama setidaknya satu jam setiap hari.

"Kami menemukan, pemaparan ibu terhadap anjing sebelum kelahiran anak dikaitkan secara signifikan dengan risiko eksim yang lebih rendah pada usia dua tahun. Namun, efek perlindungan ini turun pada usia 10 tahun," kata Edward M Zoratti, anggota American College of Allergy, Asma dan Imunologi di AS (ACAAI).

"Meskipun eksim sering ditemukan pada bayi, banyak orang tidak tahu ada perkembangan dari eksim sampai alergi makanan terhadap alergi hidung dan asma," sambung Gagandeep Cheema dari ACAAI.

Baca Juga: Anjing Jago Memanipulasi Manusia, Ini Buktinya

Pada penelitian kedua, peneliti meneliti efek dua jenis paparan anjing pada anak-anak penderita asma. Jenis pertama adalah protein atau alergen, yang memengaruhi anak-anak yang alergi terhadap anjing. Tipe kedua adalah, unsur seperti bakteri, yang mungkin dibawa anjing.

Peneliti menyimpulkan, paparan unsur-unsur yang dibawa oleh anjing mungkin memiliki efek perlindungan terhadap gejala asma. Namun, kata peneliti, paparan alergen dapat menyebabkan lebih banyak gejala asma di kalangan anak-anak perkotaan dengan alergi anjing.

"Di antara anak-anak perkotaan dengan asma yang alergi terhadap anjing, menghabiskan waktu dengan seekor anjing mungkin terkait dengan dua efek yang berbeda," kata Po-Yang Tsou, dari Universitas Johns Hopkins. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI