Dalam sebuah survei baru-baru ini terhadap lebih dari 1.500 guru, sekitar dua pertiga mengatakan bahwa mereka mengetahui murid mereka sering berbagi konten seksual, dan satu dari enam dari mereka, bahkan masih dalam usia sekolah dasar.
Lebih dari 2.000 anak telah dilaporkan ke polisi, karena kejahatan terkait dengan gambar tidak senonoh dalam tiga tahun terakhir.
"Begitu banyak klien saya yang berusia 13 dan 14 tahun yang terlibat dalam sexting, dan menggambarkan seks sebagai hal yang benar-benar normal," kata dia.
Banyak pula, sambung dia, gadis muda yang mengirim foto telanjang mereka kepada seseorang di ponsel dan menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang normal.
Baca Juga: Gara-gara Ponsel, Seorang Murid Aniaya Guru hingga Terluka
"Jika anak-anak diajari bagaimana mereka menghargai diri mereka sendiri, mereka tidak mengeksploitasi diri mereka dengan cara itu. Ini adalah masalah harga diri dan ini adalah masalah identitas," tandasnya. (Independent)