Suara.com - Sekelompok tim peneliti asal India dilaporkan telah menemukan obat baru yang dianggap potensial dalam mengobati penyakit diabetes.
Tim dari Institut Kimia Emul-India di Kolkata, Institut Ilmu Pengetahuan Dasar Korea Selatan, Universitas Vidyasagar Kolkata dan Institut Pendidikan dan Penelitian Pendidikan Pascasarjana (IPGMER) bersama-sama mencoba menjawab pertanyaan lama mengenai mengapa penderita diabetes memiliki lebih banyak enzim yang disebut dipeptidyl peptidase 4 atau DPP4 dalam darahnya.
Untuk mengendalikan tingkat DPP4 tersebut, penderita diabetes diminta mengonsumsi beberapa pil yang disebut dapat penghambat DPP4, yaitu sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin, dan beberapa obat lainnya.
Meski sudah mendapatkan obat terobosan terbaru, peneliti mengakui bahwa keberadaan DPP4 dalam darah penderita diabetes masih merupakan teka-teki.
Tim yang dipimpin oleh CSIR-IICB, Partha Chakrabarti mengidentifikasi kontribusi kelas tertentu sel darah putih yang disebut limfosit T arau Th17 di belakang kelainan DPP4 yang menyimpang pada penderita diabetes.
"Penderita diabetes memiliki DPP4 yang melimpah dalam darah, kami pertama kali menunjukkannya untuk pasien India, tapi sumber jaringannya tidak diketahui," terangnya dilansir Zeenews.
Ia menambahkan timnya menemukan bahwa sel kekebalan tertentu (sel Th17) menurunkan DPP4 pada tingkat yang lebih tinggi. Proses ini memerlukan enzim KLK5 lain.
"Adalah temuan baru yang menjawab pertanyaan lama mengenai mengapa penderita diabetes memiliki lebih banyak kandungan DPP4," kata Chakrabarti.
DPP4 dipercaya dapat menghancurkan hormon incretin yang merangsang sekresi insulin sebagai respons terhadap makanan. Incretin membantu tubuh memproduksi lebih banyak insulin hanya jika dibutuhkan dan mengurangi jumlah glukosa yang diproduksi oleh hati bila tidak dibutuhkan.
Kabar Gembira! Ada Terobosan Baru untuk Sembuhkan Diabetes
Kamis, 26 Oktober 2017 | 07:38 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Makan Malam Berat Berisiko Picu Diabetes? Ini Hasil Studi Terbaru
21 November 2024 | 16:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 16:23 WIB
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB