Bikin Merinding, Perempuan Ini Berkeringat Darah

Selasa, 24 Oktober 2017 | 09:58 WIB
Bikin Merinding, Perempuan Ini Berkeringat Darah
Perempuan asal Italia ini berkeringat darah. (Foto: Independent.co.uk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan asal Italia berusia 21 tahun mengalami kondisi yang cukup langka. Keringat yang mengucur di wajah dan tangannya berwarna kemerahan seperti darah.

Para ahli yang menangani cukup kebingungan dibuatnya karena perempuan tersebut tidak memiliki luka di kedua bagian tubuhnya itu. Dokter Michelle Schozberg direktur Program Perawatan Hemofilia di Rumah Sakit St. Michael mengatakan kondisi ini merupakan kasus pertama yang ditemuinya dimana seseorang mengeluarkan keringat berupa darah.

"Saya pernah menangani pasien dengan gangguan perdarahan terburuk tapi saya belum pernah bertemu pasien yang berkeringat darah," ujar Michelle Scholzberg dilansir Independent.co.uk.  

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal, pasien tersebut telah mengalami episode perdarahan acak selama tiga tahun. Meski demikian penyebab pasti mengapa perempuan tersebut mengeluarkan keringat berupa darah belum ditemukan hingga saat ini.

Pasien perempuan tersebut mengaku berkeringat darah saat olahraga, maupun ketika sedang tidur. Selain itu dia juga melaporkan perdarahan yang lebih parah saat mengalami stres.

Pada akhirnya, dokter mendiagnosisnya dengan hematohidrosis, yakni kelainan di mana seorang pasien mengeluarkan darah atau keringat melalui kulit atau pori yang tidak terputus.

"Saya menduga perempuan ini memiliki cacat anatomis yang sangat aneh pada tingkat mikroskopik yang mengakibatkan ia mengalami gejala yang sangat tidak biasa ini," kata Sholzerbg.

Kondisi ini sontak saja membuat perempuan tersebut merasa malu dan menjadi pribadi yang tertutup. "Pasien kami telah terisolasi secara sosial, karena merasa malu dengan keringat darah yang dialaminya. Dia juga melaporkan gejala berupa gangguan depresi dan gangguan panik," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI