Fakta 'BAB' yang perlu Anda Ketahui

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 20 Oktober 2017 | 18:40 WIB
Fakta 'BAB' yang perlu Anda Ketahui
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berapa kali sehari Anda buang air besar alias BAB? Benarkah buang air besar harus setidaknya 1-2 kali sehari?  Berikut ini fakta 'BAB' yang perlu Anda ketahui dilansir Meet Doctor.

Tidak ada aturan Anda harus BAB sekali dalam sehari
“Rata-rata orang BAB satu atau dua kali sehari,” kata Felice Schnoll-Sussman, M.D., direktur Pusat Kesehatan Gastrointestinal Jay Monahan d New York-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.

Namun, lanjut dia, banyak orang yang melakukannya lebih sering. Tidak buang air besar dalam sehari, dua hari atau bahkan tiga hari juga bisa baik-baik saja. Singkatnya, jika Anda merasa baik-baik saja, tidak sakit perut, tidak ada masalah lainnya, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menurut Felice, aturan buang air besar adalah tidak ada yang namanya normal. Hanya normal dari perpektif orang saja. Jadi, bagaimana jika jadwal Anda berubah, dari yang sehari sekali menjadi tiga atau empat kali sehari? Ada dua kemungkinan, diet atau diare.

Bisa saja itu perubahan yang baik, misalnya Anda sudah lebih banyak makan serat sehingga buang air besarnya lebih lancar. Yang penting, pergilah ke dokter jika jadwal BAB baru Anda membuat Anda sakit perut yang konstan.

Mempunyai jadwal rutin itu baik
Jika Anda memiliki jadwal yang teratur itu berarti Anda memiliki sistem pencernaan yang sehat. Tapi jangan khawatir jika yang terjadi sebaliknya.  

BAB di pagi hari memang jadi kebiasaan banyak orang. Alasannya karena kebanyakan orang makan makanan berart di malam hari, jadi saat bangun, sudah berjam-jam makanan tersebut dicerna dan sudah berada di posisi siap keluar di usus Anda. Makanya begitu Anda bangun dari tidur, semuanya meluncur ke bawah yang membuat Anda ingin ke kamar mandi.

Ingin BAB usai makan tak selalu tanda gangguan pencernaan
Jika setelah makan Anda ke kamar mandi, itu bukan karena Anda memiliki sistem pencernaan yang super efisien, tapi karena saluran pencernaan Anda yang tidak pernah tumbuh. "BAB tepat setelah Anda makan adalah refleks pada bayi,” katanya.

Bagi sebagian orang, reflek itu tidak pernah hilang. Meski mungkin tidak ideal, harus ke kamar mandi setelah makan adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Kotoran yang Anda buang setelah makan, bukanlah kotoran dari makanan yang baru saja Anda makan, jadi tubuh Anda memiliki banyak waktu untuk menyerap nutrisi.

Satu-satunya masalah, kata Felice, adalah jika kotoran Anda berair, mengapung, dan berbau menyengat- itu mungkin berarti Anda tidak menyerap lemak dengan baik. Dalam hal ini, Anda harus membuat janji dengan dokter.  

Kopi merangsang BAB
Kafein pada kopi merangsang perut Anda untuk ke kamar mandi. Zat itu membuat kontraksi pada usus Anda, yang pada gilirannya mendorong tinja ke arah dubur.  Itu sebabnya banyak orang minum kopi di pagi hari untuk merangsang BAB.

Menstruasi membuat Anda lebih sering BAB
Ketika menstruasi, perut Anda sering terasa kram dan kembung, dan lebih banyak waktu di toilet. Hal itu berkaitan dengan hormon.

Para ilmuwan percaya itu karena hormon yang Anda lepaskan selama siklus Anda, yang disebut prostaglandin, memicu rahim Anda untuk berkontraksi, dan kadang masuk ke dalam perut Anda, dan menyebabkan mereka berkontraksi juga. Dan ketika perut berkontraksi berarti Anda akan lebih banyak buang air besar.

Posisi duduk sangat berpengaruh
Jika Anda merasa ingin BAB tapi ketika sudah duduk di kloset, kotoran sulit keluar, menurut Felice itu bisa jadi karena posisi duduk yang tidak benar.

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa posisi paling efektif untuk mengeluarkan tinja, bukan pada posisi duduk tapi berjogkok. Posisi ini mengubah posisi rektum Anda sehingga berada pada sudut yang memungkinkan kotoran keluar dengan sedikit usaha.

Sulit BAB saat liburan itu normal
Anda mungkin sering mengalami hal ini. Anda menikmati liburan, tapi belum BAB berhari-hari. Satu studi memperkirakan bahwa 40 persen orang mengalami konstipasi liburan. Jadi, apa masalahnya? "Hanya duduk di pesawat selama beberapa jam sudah cukup untuk mengeringkan usus besar Anda," kata Felice.  

Tekanan atmosfer di dalam pesawat berbeda dengan tekanan di luar, sehingga perlahan menyedot air dari tubuh dan usus Anda. Dehidrasi yang memburuk saat Anda menghabiskan waktu di pantai atau jalan-jalan, dan lupa minum air sebanyak yang Anda lakukan di rumah, juga bisa membuat Anda sulit BAB.

Sementara itu, Anda mungkin makan banyak makanan (mungkin goreng dan lemak) yang biasanya tidak Anda makan. Dan harus BAB di tempat yang tidak biasa-mungkin di zona waktu yang berbeda-juga bisa membuat kotoran Anda jadi enggan keluar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI