Suara.com - Kuman atau bakteri berukuran sangat kecil sehingga tak mampu dilihat secara kasat mata. Itu sebabnya Anda tak akan pernah menyadari bahwa benda-benda di sekitar kita dikerumuni kuman maupun bakteri yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Toilet dianggap sebagai salah satu tempat yang paling banyak dihinggapi kuman, virus dan bakteri. Ternyata anggapan ini salah.
Banyak benda yang mungkin memiliki bakteri dan dapat menginfeksi tubuh Anda ketika daya tahan tubuh menurun. Berikut ulasannya seperti dilansir laman Menshealth.
1. Seprai
Baca Juga: Duh, Tas Tangan Lebih Banyak Kumannya daripada Kamar Mandi!
Ya, alas tidur Anda merupakan salah satu benda yang paling banyak dikerumuni bakteri. Studi menunjukkan bahwa dalam satu tahun manusia meninggalkan jejak 26 galon keringat di tempat tidur.
Keringat membuat tempat tidur atau sprei menjadi lembab dan disukai oleh bakteri. Lalu berapa kali idealnya mencuci sprei dalam sebulan?
Dokter Dena Nader di Washington memperingatkan agar masyarakat mencuci sprei setiap minggu. Menurut dia, apa gunanya mencuci muka sebelum tidur tapi sprei yang kita gunakan tidak rutin dibersihkan.
2. Ponsel
Ketergantungan orang dengan telepon genggam rasanya tak bisa lagi dipisahkan. Kemana pun perginya, ponsel selalu dalam genggaman, termasuk di toilet. Itu sebabnya ponsel merupakan salah satu benda yang banyak mengandung kuman.
Studi yang dihimpun LiveScience menemukan bahwa ponsel dapat mengandung bakteri 10 kali lebih banyak daripada dudukan toilet. Jika Anda termasuk orang yang sering menggunakan ponsel untuk menelepon, maka bakteri dan kuman ini bisa berpindah ke wajah Anda dan menyebabkan berbagai masalah termasuk jerawat.
Baca Juga: Siapa Sangka, Kuman dan Kotoran Bermanfaat Juga
3. Botol air minum
Kesadaran orang untuk menghidrasi tubuh mungkin sudah mulai tinggi, seperti membawa botol air minum. Tapi jika Anda jarang membersihkannya, tentu bakteri dari mulut akan menetap di dalam botol dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika digunakan berulang kali.
Sebuah studi dari University of Calgary mengambil sampel air dari 70 botol air dan menemukan bakteri feses dan mikroorganisme didalamnya yang terus menggandakan diri. Meskipun tidak semua bakteri berbahaya, penelitian ini menemukan bahwa lebih dari 60 persen bakteri di botol air dapat menyebabkan penyakit seperti E. coli dan streptoccocus.
4. Pakaian dalam
Ya, celana dalam menjadi tempat menempelnya keringat, kuman, dan sisa feses yang jika tak rutin diganti dapat menginfeksi organ intim Anda. Untuk menghilangkan bakteri dalam celana dalam, peneliti menganjurkan masyarakat menggunakan air panas.
Selain itu, gunakan sabun cuci tanpa pewangi atau hypoallergenic untuk menghindari risiko alergi. Pasalnya residu deterjen, pewangi atau pelembut yang tertinggal di pakaian dalam, bisa ditransfer ke kulit, yang kemudian memicu iritasi.
5. Spons pencuci piring
Sebuah studi tahun 2017 menemukan, 362 spesies bakteri yang tinggal di spons pencuci piring. Sebagian besar bakteri yang benar-benar berbahaya hanya dapat mati jika direndam dalam air panas.
Pastikan Anda melakukan trik ini sebelum menggunakannya untuk mencuci piring dan gantilah spons ini secara rutin minimal sekali dalam seminggu.