Menjadi Pekerja Komuter, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Rabu, 18 Oktober 2017 | 09:56 WIB
Menjadi Pekerja Komuter, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Ilustrasi kereta api. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak semua pekerja di Ibukota berasal dari kota yang sama. Ada yang bertempat tinggal di Bekasi, Depok, Bogor dan sekitarnya. Untuk mencapai tempat kerja, mereka biasanya menggunakan moda transportasi kereta lokal atau commuter line.

Saat jam-jam sibuk commuter selalu penuh sesak dan terkadang terjadi gangguan sinyal yang menyebabkan jadwal kedatangan menjadi molor. Ternyata, seperti dilansir dari laman Newsweek, menjadi seorang pekerja yang menggantungkan hidupnya pada moda transportasi ini bisa memberi efek buruk bagi kesehatan.

Di New York, para pekerja menggunakan moda transportasi kereta bawah tanah untuk menuju dan pulang dari kantor. Kebiasaan ini membuat mereka berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan, berikut diantaranya.

1. Kehilangan waktu

Baca Juga: Enam Hal Aneh yang Bisa Dialami Orang Stres

Keterlambatan jadwal kereta adalah masalah yang kerap dihadapi para komuter. Jelas hal ini menjadi sumber stres baru karena dapat membuat mereka telat datang ke kantor. Mereka akan kehilangan waktu untuk menyelesaikan tanggung jawab di kantor yang pada gilirannya membuat mereka tak sempat makan siang sehingga dapat jatuh sakit atau pulang menjadi lebih lambat.

2. Stres

Stress karena hal-hal yang Anda temui di perjalanan dapat memicu berbagai kebiasaan buruk seperti merokok hingga konsumsi makanan secara berlebihan. Sebuah studi pada 2004 lalu yang dilakukan oleh profesor di Cornell University menemukan bahwa gangguan perjalanan kereta berkorelasi dengan tingkat kortisol yang lebih tinggi atau juga disebut hormon stres. Ketika stres dialami setiap hari, maka hal ini dapat menyebabkan Anda kelelahan dan mengalami berbagai penyakit kronis.

3. Kurang tidur

Perjalanan jauh membuat sebagian pekerja sudah harus menaiki commuter pada jam-jam, dimana pekerja lain masih nyenyak di kamar tidur. Hal ini menyebabkan para komuter harus bangun lebih pagi dan kehilangan waktu tidur berkualitas.

Baca Juga: Lihat Bodi Sophia Latjuba, Warganet Stres

Kurang tidur dalam jangka pendek bisa mengganggu suasana hati, kemampuan menyerap dan menyimpan informasi serta menimbulkan risiko cedera dan kecelakaan. Kurang tidur kronis juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas dan kematian dini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI