Suara.com - Sudah ada bukti yang menyebutkan paparan polusi udara dapat memiliki sejumlah konsekuensi tidak sehat, mulai dari kanker hingga penyakit jantung dan penyakit pernapasan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, para periset menghubungkan paparan polusi udara dengan kasus penuaan dini pada sel orang dewasa.
Dalam studi baru yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics, peneliti melakukan pengamatan rinci pertama mengenai efek polusi pada perkembangan bayi dalam kandungan. Mereka menemukan bahwa semakin banyak ibu hamil yang terpapar polusi udara saat hamil, maka telomeres bayi mereka akan lebih pendek. Telomeres adalah bagian DNA di setiap sel yang bertindak sebagai jam molekuler yang mencatat umur sel dan tubuh.
Menurut penelitian terhadap 641 bayi yang baru lahir, ibu yang terpapar tingkat polusi udara jenis tinggi yang disebut "partikulat" atau emisi yang biasa muncul dari mobil dan pembakaran bahan bakar pemanas perumahan, akan melahirkan bayi dengan telomeres 8,8 persen lebih pendek di sel darah tali pusat mereka dan 13,2 persen lebih pendek pada sel plasenta mereka. Efek akan lebih kuat saat ibu terpapar polusi pada trimester kedua.
Temuan penelitian ini menunjukkan, bayi-bayi akan lahir dengan cadangan telomere yang dangkal sehingga sel mereka membelah dan akan menua lebih cepat. Penelitian lain juga menunjukkan, ada beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi pemendekan telomere pada bayi termasuk merokok, obesitas, sejarah kekerasan dan stres.
Baca Juga: Bayi Terbesar di Dunia Kembali Lahir di Vietnam
Frederica Perera, direktur Columbia University Centre for Children's Environmental Health telah menyelidiki dampak polutan pada janin dan mengatakan temuan penelitian tersebut patut dicatat.
"Temuan ini merupakan argumen lain untuk mengatasi masalah polusi udara. Panjang telomere yang pendek tentu bukan pertanda baik," kata Perera yang tidak terlibat dalam penelitian ini
Para penulis mengatakan, hasil penelitian ini harus mendorong penelitian lebih lanjut tentang efek partikulat pada pengembangan sel dalam rahim. Jika polusi dapat memengaruhi penuaan pada sel orang dewasa, dan penelitian menunjukkan hal itu, maka lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan oleh para peneliti untuk lebih memahami bagaimana hal itu dapat memengaruhi penuaan pada bayi yang baru lahir. (Time)