Bahaya Mandi Air Panas yang Belum Banyak Diketahui

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 12 Oktober 2017 | 07:07 WIB
Bahaya Mandi Air Panas yang Belum Banyak Diketahui
Ilustrasi mandi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mandi air panas atau hangat memang lebih nyaman, terutama saat udara dingin. Bahkan, ada orang yang tidak mau mandi kalau tidak ada air panas.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada bahaya mandi air panas? Simak ulasan selengkapnya.

Manfaat mandi air panas
Seperti yang telah Anda ketahui, ada banyak manfaat mandi air panas. Selain membuat Anda lebih segar dan mencegah mengalami kedinginan hingga menggigil.

Berikut beberapa manfaat mandi air panas yang dihimpun hellosehat.com.
1. Melancarkan peredaran darah karena suhu panas dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah
2. Melemaskan otot yang tegang, kaku dan nyeri terutama bagi Anda dengan nyeri otot dan nyeri sendi
3. Mengurangi stres dan cemas karena air panas yang merangsang otak memproduksi hormon oksitosin sehingga merasa lebih senang dan positif
4. Mencegah insomnia dan gangguan tidur karena mandi air panas sebelum tidur akan membuat tidur lebih tenang dan lebih berkualitas

Bahaya mandi air panas
Mandi di air panas dengan durasi terlalu lama dan menggunakan air yang terlalu panas akan menghasilkan berbagai macam efek negatif pada tubuh. Perubahan fisiologis pada tubuh tersebut bahkan bisa menghasilkan konsekuensi serius. Berikut ini adalah beberapa bahaya mandi air panas.

1. Kulit kering dan pecah-pecah
Walaupun membuat Anda nyaman dan menenangkan, kulit dapat menjadi kering jika Anda mandi di air panas terlalu lama. Ini baru akan terlihat beberapa waktu setelah Anda selesai mandi. Mengapa begitu? Air panas bisa mengganggu fungsi dari kelenjar minyak di kulit.

Seperti yang Anda ketahui, kelenjar minyak pada kulit berfungsi untuk melembabkan kulit. Fungsi kelenjar minyak yang terganggu inilah yang menyebabkan kulit menjadi kering dan terlihat pecah-pecah.

2. Kulit terbakar dan iritasi
Pada dasarnya Anda akan mengetahui pada suhu berapa air panas yang dapat ditoleransi. Ketika terkena air panas, reseptor pada kulit akan segera mengirim sinyal ke otak untuk segera melakukan gerakan refleks menghindari air panas tersebut.

Ini menyebabkan hampir tidak mungkin kulit terbakar ketika Anda sedang mandi air panas. Namun, ini bisa saja terjadi pada beberapa kelompok.

Pertama, kulit terbakar pada bayi. Kulit bayi sangat berbeda dari kulit orang dewasa sehingga akan sangat rentan terhadap banyak hal, baik itu sentuhan yang terlalu keras, zat kimia maupun temperatur yang terlalu ekstrem.
Selain karena kulitnya yang rentan dan sensitif, bayi tidak bisa memberikan respons jika suhu yang diterimanya terlalu panas. Ini tentu membuat orangtua tidak mengetahui bahwa bayi sedang merasa tidak nyaman dengan air yang sepanas itu.

Kedua, kulit terbakar pada orang dengan diabetes. Orang dengan diabetes yang mengalami kerusakan pada saraf atau biasa disebut diabetic neuropathy dapat memiliki kemampuan dan kepekaan dalam merasakan panas yang menurun dibanding orang normal.

Jika orang normal akan sadar dan kepanasan di suhu tertentu, bisa saja orang dengan diabetes tidak merasakan hal tersebut. Namun setelah selesai mandi, kulitnya sudah memerah seperti terbakar.

3. Tekanan darah turun tiba-tiba
Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, pembuluh darah bisa melebar karena suhu yang panas. Ini menyebabkan aliran darah yang semakin deras.

Namun, pada suhunya berlebih serta durasi yang terlalu lama, pembuluh darah di seluruh tubuh akan mengalami pelebaran yang semakin parah.

Ini akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Untuk mengatasi hal tersebut, jantung akan memompa lebih cepat dan lebih keras lagi. Bagi Anda yang sedang mengalami tekanan darah rendah, hati-hati karena bisa jadi Anda akan mengalami pusing hingga hilangnya kesadaran.

Jika pelebaran pembuluh darah terjadi di kepala, Anda bisa saja sangat pusing, kehilangan keseimbangan, bahkan kehilangan kesadaran (pingsan). Jatuh di kamar mandi tentu merupakan hal yang ditakuti karena berisiko membentur lantai, tembok, bak mandi, dan toilet.

Baca Juga: Pakai Tas Belanja Reusable Berisiko Kena Penyakit

Cara Aman Mandi Air Panas
Lantas, bagaimana mandi yang aman agar terhindar dari bahaya mandi air panas? Dikutip dari Everyday Health, sebaiknya mesin pemanas air diatur agar suhunya tidak lebih dari 49 derajat Celsius.

Pasalnya, kulit yang terpapar air pada suhu tersebut selama 10 menit dapat menghasilkan luka bakar derajat satu. Ini adalah tingkatan ringan luka bakar yang menyebabkan kerusakaan di lapisan epidermis kulit.

Bagi orang dewasa, batas aman yang direkomendasikan untuk mandi tanpa menyebabkan kerusakan pada kulit adalah sebesar 41 hingga 42 derajat Celsius.

Bagi bayi, batas aman untuk mandi air panas jauh di bawah suhu tersebut, yaitu tidak boleh lebih panas dari 32 derajat Celsius.

Bagi ibu hamil, tidak baik untuk berlama-lama mandi air panas. Menurut Mayo Clinic, terlalu lama mandi air panas dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,9 derajat Celsius. Ini disebut dengan hipertermia.

Ibu hamil yang kena suhu panas selama kehamilan di umur empat hingga enam minggu pertama kehamilannya bisa meningkatkan risiko kelainan pada otak atau tulang belakang bayi.

Maka dari itu, batas aman mandi air panas adalah tidak lebih dari sepuluh menit. Jika Anda sudah berkeringat dan merasa tidak nyaman, segera selesaikan mandi dan keluar dari kamar mandi.

Selain itu, jangan gunakan bak mandi dengan suhu air panas ketika kondisi tubuh sedang tidak baik atau saat panas tubuh sedang naik. Misalnya karena demam atau Anda habis beraktivitas fisik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI