Jangan Sepelekan, Ini Efeknya Bila Anda Stres Pekerjaan!

Jum'at, 06 Oktober 2017 | 11:29 WIB
Jangan Sepelekan, Ini Efeknya Bila Anda Stres Pekerjaan!
Ilustrasi stres pekerjaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak penyebab stres di tempat kerja seperti beban pekerjaan yang melebihi kemampuan, masalah dalam hubungan interpersonal seperti dengan atasan maupun rekan kerja, pola kerja shift yang memberatkan hingga manajemen perusahaan yang amburadul.

Pada gilirannya stres pekerjaan bisa membuat produktivitas seseorang menurun. Oleh karena itu dokter spesialis okupasi, Nuri Purwito Adi mengatakan penting bagi karyawan untuk mengenali gejala stres yang dideritanya. Begitu juga dengan atasan, agar dapat lebih peka dengan tekanan yang dihadapi pekerjaanya.

"Masalah kesehatan mental merupakan salah satu masalah di pekerja. Survei menunjukkan bahwa 1 dari lima pekerja mengalami gangguan kesehatan mental dimana hal ini menyebabkan pekerja tidak akan produktif saat bekerja," ujar dia pada Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Lalu apa gejala yang menunjukkan karyawan mengalami stres akibat pekerjaannya? Nuri menjelaskan bahwa gejala stres bisa berupa fisiologis yakni adanya gangguan pencernaan, kardiovaskular dan hormonal yang dialami pekerja. Selain itu bisa juga ditunjukkan dengan gejala psikologis seperti raut muka yang sedih, depresi dan kecenderungan marah-marah.

"Gejala fisik yang bisa hilang timbul, misalnya sudah diobati sembuh, kemudian bisa kambuh lagi. Biasanya masalah yang muncul adalah masalah pencernaan, kardiovaskular, dan hormonal. Jadi lebih sering klaim asuransi berobat," tambah dia.

Semua gejala ini, kata Nuri, harus mendapatkan intervensi  dari pihak perusahaan seperti menyediakan fasilitas konseling serta memberikan hak cuti dan hak libur bagi karyawan yang mengajukan.

Sedangkan dari sisi pekerja, bisa dilakukan upaya promotif preventif seperti menurunkan tingkat stres dengan melakukan hal-hal positif yang disenangi seperti berlibur, mencari hiburan atau curhat ke orang terdekat.

"Jika tidak segera diintervensi maka gejala stres ini bisa mengarah ke gangguan perilaku. Bisa berupa presenteeisme, jadi orangnya tetap masuk kerja, tapi karena dia stres jadi nggak produktif. Atau bisa juga absenteisme dimana pekerja jadi sering tidak masuk kerja, karena berbagai alasan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI