"Anda meningkatkan detak jantung, meningkatkan tekanan darah dan tingkat insulin pada saat yang Anda biasanya tidak akan melakukannya," kata Hugh Piggins, seorang profesor ilmu saraf di University of Manchester.
"Tubuh pada dasarnya tidak siap untuk itu dan Anda memberikannya sedikit penghinaan," sambungnya.
Bahkan, gangguan jangka pendek dari jam sirkadian bisa membuat malapetaka dengan tubuh. Jika sudah begitu, seseorang bisa merasakan tumpul saat berinteraksi dengan dunia dan berkurangnya rasa empati, berpikiran kompleks, atau bahkan berpikiran jernih.
"Dalam keadaan seperti itu seseorang bisa melakukan "hal yang terlalu impulsif seperti menerobos lampu lalu lintas saat merah dan gagal melihat konsekuensi tindakan," jelas Foster.
Baca Juga: Kerja Shift di Malam Hari, Ini Dampaknya bagi Anda
Disfungsi sirkadian juga dikaitkan dengan depresi, gangguan bipolar, fungsi kognitif, pembentukan ingatan dan bahkan beberapa penyakit neurologis.
Selama dua dekade terakhir, para ilmuwan telah mempelajari bagaimana waktu pemberian obat dapat mempengaruhi seberapa baik kerjanya.
"Sekarang kita beralih ke tahap yang mengasyikkan di mana kita bisa mulai menerjemahkan beberapa pengetahuan ini ke dalam memahami apa yang terjadi ketika sistem ini salah dan lebih penting lagi untuk mengembangkan intervensi terapeutik baru," tandas Foster. (Zeenews)