Ibu tersebut dipercaya telah mengonsumsi kapsul plasenta sebanyak tiga kali sehari.
"Ini adalah bukti kuat pertama bahwa kapsul plasenta yang terkontaminasi bisa menjadi sumber infeksi," kata periset.
"Keputusan seorang perempuan tentang makan plasenta harus didasarkan pada informasi ilmiah, bukan pada angan-angan dan pemikiran lain yang tidak dijelaskan dengan jelas," kata Grunebaum.