Di-Bully, Bocah Laki-laki Vegan Ini Meninggal

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 01 Oktober 2017 | 10:36 WIB
Di-Bully, Bocah Laki-laki Vegan Ini Meninggal
Ilustrasi anak korban bullying (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak laki-laki vegan di sekolah Inggris ditemukan meninggal setelah sebuah kampanye intimidasi membuat anak-anak lain melemparkan daging ke arahnya. Louie Tom Fenton (12), mulai merokok untuk mengatasi stres karena diintimidasi.

"Dia telah diintimidasi secara teratur sejak dia tiba di Richard Hale School. Dia memiliki janji pertemuan dengan konselor dan dia mulai merugikan diri sendiri. Mereka melemparkan daging ke arahnya di kantin karena dia seorang vegan," kata Ibu Louie, Catherine Fenton, kepada Hertfordshire Coroner’s Court.

Lebih lanjut, Fenton mengungkapkan, dia  beberapa kali telah mencoba berbicara dengan sekolah, namun bullying terus berlanjut. Dia mengatakan, telah menulis surat kepada sekolah tersebut, bahwa dia ingin tahu apakah mereka telah melakukan sesuatu untuk mengatasi intimidasi dan memastikan hal itu tidak pernah terjadi lagi.

Saat pemeriksaan atas kematian anak sekolah tersebut diungkapkan, dia mulai merokok, bergaul dengan anak yang lebih tua sebelum kematiannya pada 19 Januari. Anak laki-laki itu kemungkinan tidak bermaksud membunuh dirinya sendiri, karena tidak ada catatan yang menyebutkan hal itu.

Baca Juga: Psikolog: Nikah Muda Bisa Picu Depresi hingga Bunuh Diri

Coroner Geoffrey Sullivan mengatakan kepada pengadilan, bahwa dia akan menulis surat ke sekolah untuk memastikan bahwa intimidasi dan pembelaan diri ditangani dengan cara yang benar.

"Mengingat apa yang Anda katakan, saya akan menulis surat kepada kepala sekolah di sekolah untuk menanyakan apakah ada kebijakan dan pengetahuan terkini tentang murid-murid yang mengalami intimidasi dan merugikan diri sendiri," imbuhnya.

Keluarga Louie memberi penghormatan kepadanya sebagai "anak luar biasa" yang sangat dicintai.

"Dalam beberapa hal, dia sangat bijaksana, dan bisa mengatasi masalah jauh melampaui usianya. Dan dengan cara lain, dia adalah anak laki-laki nakal, antusias yang ditawarkan dunia untuk melakukan petualangan. Louie memiliki selera humor yang bagus dan tawa yang menular. Kami merasa kehilangan yang terdalam, dia membuat hidup kita lebih baik dengan berada bersama kita," ungkap pihak keluarga.

Kepala sekolah Richard Hale School, Stephen Neate mengatakan bahwa sekolah tersebut tidak pernah diberitahu mengenai kekhawatiran bahwa daging itu diduga telah dilemparkan pada anak laki-laki tersebut.

Baca Juga: Mereka yang Ingin Selalu Tampil Sempurna Rentan Bunuh Diri

"Kami menyadari kekhawatiran tentang Louie tidak senang di sekolah, dan kami secara aktif terlibat dengan dia dan keluarga dia untuk mengatasi masalah ini. Sekarang kami akan meninjau prosedur kami, memastikan semua pihak yang bekerja dengan Louie dan keluarganya, baik di dalam maupun di luar sekolah, belajar pelajaran dari kasus tragis ini," jelasnya.

Dominika Piasecka, juru bicara The Vegan Society di Inggris, mengatakan mereka merasa sedih atas kematian anak laki-laki tersebut.

"Sayangnya, anak-anak sekolah dapat diintimidasi untuk beberapa perbedaan, seperti memakai kacamata, warna rambut, latar belakang sosial dan sebagainya, dan veganisme hanyalah satu kemungkinan perbedaan. Ini adalah insiden karena terisolasi, dan kami tidak mengetahui adanya kasus lain dari anak-anak yang diintimidasi karena menjadi vegan. Biasanya teman sebayanya sangat toleran, dan bahkan penasaran dengan pilihan gaya hidup mereka," ujarnya. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI