Ganatra mengatakan, memiliki akses terhadap aborsi hanyalah satu bagian dari memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi perempuan. Kontrasepsi dan pendidikan seks juga penting, katanya, namun argumen untuk melarang aborsi atau meningkatkan pembatasan prosedur sangat tidak membantu.
"Kami menemukan bahwa (aborsi) tidak umum berdasarkan undang-undang di setiap negara, namun kami melihat adanya hubungan antara jenis undang-undang aborsi dan keamanan aborsi," kata Ganatra.
Penulis laporan mengatakan, untuk mengatasi tingginya jumlah aborsi yang tidak aman di seluruh dunia, diperlukan lebih banyak upaya untuk memastikan bahwa metode yang tidak aman diganti dengan metode terbaru, dan pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kesenjangan dalam perawatan. (Time)
Baca Juga: Aborsi Berkali-kali, Amankah?