Ibu Pecat Baby Sitter yang Habisi Susu Bayinya

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 24 September 2017 | 08:54 WIB
Ibu Pecat Baby Sitter yang Habisi Susu Bayinya
Ilustrasi bayi minum susu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tugas seorang baby sitter atau pengasuh adalah memastikan bayi menghabiskan minum susu. Namun, seorang pengasuh berusia 58 tahun di Taiwan dipecat karena diam-diam meminum ASI hasil pompaan majikannya.

Media Taiwan memberitakan, seorang ibu berusia 28 tahun dari Kaohsiung, merasa ngeri setelah melihat video CCTV yang membuktikan kecurigaannya mengapa sang putri yang masih bayi dapat menghabiskan begitu banyak susu sekaligus.

Perempuan bernama "Lin" itupun curiga kepada pengasuh saat melihat pengasuh itu membawa botol susu kosong ke dapur suatu hari pascapersalinannya. Karena menduga pengasuh itu mungkin sudah meminum susu, Lin memintanya untuk memberikan sisa susu yang tak habis.

"Lain kali, jika anak perempuanku kenyang, tolong berikan sisanya kepada anakku," ungkapnya.

Baca Juga: Ibu Baru Tahu Bayinya Dilempar Pengasuh lewat CCTV Tersembunyi

Sebagai ibu untuk kedua kalinya, Lin sudah memiliki pengalaman memberi makan bayi pada bulan pertama dan kedua. Namun, pengasuh mengklaim jumlah susu yang dikonsumsi putrinya tidak dihitung. Padahal, Lin selalu menyimpan catatan tentang makanan yang dikonsumsi putrinya.

Ibu yang marah itu akhirnya berhadapan dengan sang pengasuh setelah melihat CCTV menunjukkan pengasuh itu melahap sebotol susu di dapur setelah berpura-pura telah selesai memberi makan bayi itu di ruang tamu.

Pengasuh tak terima dipecat

Pengasuh itu mengatakan, bayinya "hanya minum sedikit". Namun, Lin telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak petugas kesehatan dan kesejahteraan, serta mem-posting pengalamannya di halaman Facebook untuk memperingatkan ibu hamil tentang pengasuh tersebut.

Tak terima dipecat, pengasuh mengirim pesan aneh dan kasar di media sosial app Line Lin dengan mengatakan, "Satu butir nasi bisa memberi makan seratus orang. Awalnya saya sama sekali tidak ingin kerja ke rumah Anda."

Baca Juga: Pengasuh Ditangkap karena Masukkan Bayi ke Kulkas

Dia juga mengklaim bahwa dia membutuhkan susu karena menderita anemia, dan majikan di tempat sebelumnya dia bekerja mengizinkannya membawa pulang ke rumah ASI yang tidak habis, dan tidak membuat keributan besar mengenai hal itu.

Dia juga mengatakan, majikan tersebut menyuruhnya untuk minum susu jika dia "cukup berani".

"Apakah saya wajib memberi Anda susu ibu untuk diminum? Apakah ingin meninggalkan beberapa untuk anak saya salah?" jawab Lin.

Lebih lanjut, Lin memaparkan, cukup sulit baginya mengumpulkan susu untuk sang bayi, jadi sangat mengecewakan memiliki pengasuh yang menyelesaikan semuanya dengan satu tegukan. Lin sangat kesal dengan sikap pengasuh sehingga dia harus melaporkan pekerjaan pengasuh anak itu.

Dari situlah dia mengetahui bahwa seorang majikan sebelumnya tidak memberi penilaian yang menyenangkan kepada pengasuh itu. Bahkan, mengeluh bahwa dia memiliki "mentalitas sekolah lama, tidak dapat berkomunikasi dengan baik, dan selalu egois saat merawat anak-anak".

Lin kemudian memutuskan untuk memberi tahu semua pada konferensi pers untuk memperingatkan publik tentang pengasuh tersebut, yang sejak saat itu telah mendapat pekerjaan di taman kanak-kanak.

Publik terkejut dengan penyataannya di TV dan surat kabar. Banyak yang marah.

"Apakah Anda memiliki masalah mental? Anda tidak akan mati jika Anda tidak minum ASI. Sudah sulit bagi seorang ibu untuk mengumpulkan susu, dan Anda menyelesaikan semuanya dengan satu tegukan," kata seorang pengguna YouTube kepada pengasuhnya.

"Ada banyak jenis orang di masyarakat saat ini. Anda tidak bisa mempercayakan bayi Anda kepada orang asing," ujar netizen lain.

Netizen lain memperhitungkan si pengasuh mungkin mencuri susu karena dia yakin memiliki khasiat kesehatan yang bisa membuat anaknya tetap muda.

Sebenarnya, ASI dianggap barang menguntungkan di pasar gelap, karena ada banyak orang yang menganggapnya sebagai obat mujarab ajaib untuk orang dewasa.

Namun, sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Royal Society of Medicine pada tahun 2015 menolak klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa ASI tidak akan memperbaiki kesehatan atau kinerja tubuh seseorang karena memiliki lebih sedikit protein daripada susu sapi. (Asiaone)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI