Super Malaria Menyebar Cepat di Asia

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 24 September 2017 | 06:30 WIB
Super Malaria Menyebar Cepat di Asia
Ilustrasi nyamuk. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dijuluki sebagai " super malaria", sebuah bentuk malaria yang tahan terhadap pengobatan standar telah menyebar ke Vietnam untuk pertama kalinya.

Wabah itu awalnya terdeteksi di Kamboja pada tahun 2007, dan para ahli menyerukan tindakan sebelum mencapai daerah lain seperti India atau Afrika.

"(Super malaria) Ini menyebar seperti api ke Vietnam," kata Profesor Arjen Dondorp, kepala departemen malaria di unit penelitian obat-obatan tropis di Universitas Mahidol di Bangkok, kepada AFP.

Rekan penulis artikel yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet Infectious Diseases pada hari Kamis menambahkan, "(Super malaria) Ini dimulai 10 tahun yang lalu di Kamboja barat, dan menyebar dengan sangat mudah. "

Baca Juga: Pendidikan bagi Ibu, 'Vaksin Sosial' Lawan Malaria

"Kamboja sudah berubah menjadi obat baru, kemungkinan akan bertahan satu atau dua tahun lagi. Vietnam harus berubah sekarang," sambungnya.

Setelah dideteksi di Kamboja barat pada tahun 2007, strain tersebut kemudian menyebar ke timur laut Thailand, Laos selatan dan Myanmar timur. Begitu ungkap sebuah studi sebelumnya oleh Dondorp dan rekannya.

"Ketakutannya adalah menyebar lebih jauh, ke India dan Afrika," ungkap Dondorp.

Pilihan garis depan standar  dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati malaria adalah artemisinin. Mutasi parasit yang ditemukan oleh tim Dondorp terutama memberikan perlawanan terhadap obat piperaquine.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada 212 juta kasus malaria pada tahun 2015 dan 429 ribu kematian. Penyakit ini disebabkan parasit yang ditularkan ke orang melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi.

Baca Juga: Tekan Kasus Malaria, Masyarakat NTT Rajin Pakai Kelambu

Bagi spesialis, munculnya strain baru di Asia Tenggara ini mengkhawatirkan, meski jumlah kasusnya terbatas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI