Suara.com - Kebanyakan dari kita menandai marah sebagai emosi negatif, tapi tahukah Anda bahwa ada banyak manfaat dari mengekspresikan kemarahan? Ya, psikolog mengatakan bahwa marah adalah emosi dimana ada perasaan kita yang tertekan. Jika tidak diluapkan, justru dapat memicu penyakit pada tubuh orang tersebut.
Berikut adalah lima manfaat meluapkan kemarahan, seperti dilansir dari laman Times of India.
1. Membantu menunjukkan kesalahan diri
Setelah meluapkan kemarahan, biasanya kita berada dalam kondisi menyesal atas apa yang kita lakukan.
Sebuah studi yang dilakukan pada orang Amerika dan Rusia menemukan bahwa penyesalan usai meluapkan kemarahan membuat seseorang memahami apa kesalahannya. Hal ini juga membuatnya berpikir dua kali untuk melakukan kesalahan tersebut.
2. Memotivasi diri
Kemarahan adalah salah satu bentuk motivasi yang paling efektif untuk mencapai sesuatu. Jika Anda marah terhadap diri sendiri karena tidak berhasil mendapatkan sesuatu maka di masa mendatang Anda akan lebih semangat untuk mengejarnya. Begitu pula jika Anda marah dengan bawahan Anda karena kesalahannya, hal ini dapat membuatnya belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3. Mencegah timbulnya benci
Jika mengekspresikan kemarahan, maka Anda mencegah diri untuk membenci sesuatu. Pasalnya marah merupakan upaya meluapkan frustasi terpendam dalam diri yang jika tidak diungkapkan bisa menjadi kebencian yang mendarah daging.
4. Membuat diri lebih positif
Meski tampaknya tak masuk akal, tapi marah yang diekspresikan secara tepat dapat membuat Anda menjadi lebih positif. Anda tak menaruh dendam dan lebih mudah memaafkan ketika tahu kesalahan orang lain terhadap Anda.
5. Membuat tubuh lebih sehat
Marah adalah proses positif bagi tubuh karena menyingkirkan banyak masalah kesehatan. Ya, meluapkan kemarahan merupakan bentuk dari membuang racun dari dalam tubuh. Sehingga ketika melepaskannya Anda menjadi lebih sehat dan terbebas dari risiko penyakit maag, jantung, migrain yang berhubungan dengan kemarahan.