Duh! Perempuan Ini Tertidur Setiap Kali Orgasme

Chaerunnisa Suara.Com
Selasa, 19 September 2017 | 00:29 WIB
Duh! Perempuan Ini Tertidur Setiap Kali Orgasme
Ilustrasi perempuan alami orgasme. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan memiliki kelainan langka yang membuat tubuhnya tertidur setiap kali orgasme, atau tertawa.

Jessica Southall (20), mengidap narkolepsi dengan cataplexy di mana otot-ototnya benar-benar rileks seolah dia tertidur saat mengalami beberapa kondisi emosi yang kuat, serta memaksanya tidur selama 13 jam sehari. Tubuh Jessica langsung "tertidur" saat mendengar hal lucu, atau saat benar-benar merasa kesal, atau bahkan saat berhubungan seks.

Jessica yang gelisah bahkan tiba-tiba mengalami "serangan tidur" saat bersalin, dan harus memastikan dia duduk jika melihat sesuatu yang lucu di TV. Kondisi terburuknya saat melihat lututnya goyah, dan dagunya jatuh ke dadanya bahkan saat dia terkikik.

Kondisi itu memiliki sisi yang kurang menyenangkan, seperti mimpi menakutkan, dan mengalami halusinasi pra-tidur yang membuat perempuan asal Nottingham, London utara melihat bayangan di kamar tidurnya.

Baca Juga: Ini yang Bikin Lelaki Tertidur Usai Bercinta

"Suatu saat aku berada di sana dengan tubuh menertawakan kepalaku, tidak bisa berhenti dan saat berikutnya kepalaku ada di dadaku atau aku terbaring di lantai. Saya benar-benar bangun, saya bisa mendengar semuanya, tapi saya tidak bisa bicara, dan saya tidak bisa bergerak," ungkapnya.

"Saya tidak bisa menanggapi atau melepaskannya sampai emosi berhenti, dan setiap orang sepertinya melihat saya tertidur. Itu terjadi saat saya orgasme juga. Ketika saya dan pasangan pertama kali berkencan sudah cukup dekat setiap saat (tertidur)," sambungnya.

Meski terdengar lucu, Jessica memastikan kondisinya itu mengerikan. Dia bahkan harus menjelaskan kondisi yang dialaminya itu pada pasangannya. 

"Mungkin kedengarannya lucu, dan saya harus mencoba dan merasa ringan tentang itu, tapi kondisi ini sangat mengerikan. Saya harus menjelaskan kepadanya bahwa itu hanya akan terjadi saat dia membuat saya merasa yang terbaik, tapi itu tidak ideal," akunya.

Jessica mulai mengalami kelelahan yang luar biasa berusia 15 tahun, dan mendapati dirinya tertidur saat di jam pelajaran, di bus dan bahkan ketika tengah mengobrol. Keluarganya, guru, hingga dokter membuatnya di bawah tekanan dan melakukan perubahan rutin setelah liburan musim panas.

Baca Juga: Video Ini Membantu 6,5 Juta Penderita Insomnia Tertidur

"Pada akhir pekan saya tidak terbangun sampai jam 3 sore dan kemudian saya turun ke bawah dan tertidur di sofa. Saya pikir orang mengira saya malas, tapi saya tahu itu tidak benar," imbuhnya.

Saat dia membawa dua cangkir teh dan tantenya menceritakan lelucon nakal langsung membuat Jessica tertawa, dan dengan tak sengaja menurunkan minumannya, lalu tertidur. Dagunya jatuh ke dadanya setiap kali dia terkikik atau mendengar lelucon, bahkan membuatnya jatuh ke lantai, tidak peduli di mana dia berada.

"Sangat memalukan saat saya di sekolah. Saya langsung berbaring di lantai," ceritanya.

Beberapa bulan tes dan pemindaian menunjukkan bahwa dia memiliki narkolepsi, kondisi neurologis langka yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun secara normal. Dia juga didiagnosis menderita cataplexy, kelemahan otot yang tiba-tiba dipicu oleh emosi yang kuat seperti tawa, kemarahan dan kejutan.

Dengan kombinasi kondisi itu membuat dia tertidur saat tertawa, menangis sangat keras, atau mengalami kenikmatan yang luar biasa, langsung membuat dia tertidur.

"Paling buruk saya merasa jengkel setiap kali saya tertawa. Sulit untuk dijelaskan tapi saya benar-benar terjaga dan saya bisa mendengar semuanya, tapi saya tidak bisa bicara atau bergerak. Ini seperti saya terjebak dan tubuh saya tertidur, tapi otak saya sudah bangun. Itu terjadi sampai emosi berhenti dan sampai saat itu sepertinya saya tertidur," jelasnya.

Jessica diberi resep obat yang biasanya diberikan kepada anak-anak dengan ADHD yang memiliki efek sebaliknya pada dirinya. Setelah mendapat obat tersebut, langsung membuat Jessica lebih waspada, dan kurang rentan terhadap kondisinya.

Meski begitu, kondisi Jessica mereda saat dia hamil anak perempuannya Briella. Dia menduga, rutinitas "tidur saat ada bayi di perut Anda" telah membantunya mengatasi kondisi tubuhnya.

Setelah melahirkan, Jessica masih tidur 11 jam sehari dan mengalami serangan saat tertawa, orgasme, atau menangis. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI