Saat dia membawa dua cangkir teh dan tantenya menceritakan lelucon nakal langsung membuat Jessica tertawa, dan dengan tak sengaja menurunkan minumannya, lalu tertidur. Dagunya jatuh ke dadanya setiap kali dia terkikik atau mendengar lelucon, bahkan membuatnya jatuh ke lantai, tidak peduli di mana dia berada.
"Sangat memalukan saat saya di sekolah. Saya langsung berbaring di lantai," ceritanya.
Beberapa bulan tes dan pemindaian menunjukkan bahwa dia memiliki narkolepsi, kondisi neurologis langka yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun secara normal. Dia juga didiagnosis menderita cataplexy, kelemahan otot yang tiba-tiba dipicu oleh emosi yang kuat seperti tawa, kemarahan dan kejutan.
Dengan kombinasi kondisi itu membuat dia tertidur saat tertawa, menangis sangat keras, atau mengalami kenikmatan yang luar biasa, langsung membuat dia tertidur.
Baca Juga: Ini yang Bikin Lelaki Tertidur Usai Bercinta
"Paling buruk saya merasa jengkel setiap kali saya tertawa. Sulit untuk dijelaskan tapi saya benar-benar terjaga dan saya bisa mendengar semuanya, tapi saya tidak bisa bicara atau bergerak. Ini seperti saya terjebak dan tubuh saya tertidur, tapi otak saya sudah bangun. Itu terjadi sampai emosi berhenti dan sampai saat itu sepertinya saya tertidur," jelasnya.
Jessica diberi resep obat yang biasanya diberikan kepada anak-anak dengan ADHD yang memiliki efek sebaliknya pada dirinya. Setelah mendapat obat tersebut, langsung membuat Jessica lebih waspada, dan kurang rentan terhadap kondisinya.
Meski begitu, kondisi Jessica mereda saat dia hamil anak perempuannya Briella. Dia menduga, rutinitas "tidur saat ada bayi di perut Anda" telah membantunya mengatasi kondisi tubuhnya.
Setelah melahirkan, Jessica masih tidur 11 jam sehari dan mengalami serangan saat tertawa, orgasme, atau menangis. (News.com.au)
Baca Juga: Video Ini Membantu 6,5 Juta Penderita Insomnia Tertidur