Perempuan Subur Terpapar Merkuri, Ini yang Akan Terjadi

Chaerunnisa Suara.Com
Senin, 18 September 2017 | 23:50 WIB
Perempuan Subur Terpapar Merkuri, Ini yang Akan Terjadi
Ilustrasi perempuan hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru dari jaringan kesehatan masyarakat dan lingkungan global IPEN dan Biodiversity Research Institute (BRI) menyebut logam neurotoksik merkuri telah ditemukan dalam kadar yang tinggi pada perempuan usia subur di semua wilayah global.

"Studi ini mengilustrasikan ancaman pencemaran merkuri global terhadap perempuan dan anak-anak di banyak negara di Kepulauan Pasifik dan sebagian besar perempuan yang terlibat dalam pertambangan emas skala kecil," kata pimpinan investigasi itu dari IPEN Lee Bell dalam keterangannya seperti diwartakan Antara, Senin.

Studi merkuri pada perempuan usia subur di 25 negara itu, dilakukan untuk mengukur prevalensi beban tubuh merkuri pada tingkat yang dapat menyebabkan kerusakan neurologis dan organ tubuh. Merkuri di tubuh ibu dapat ditransfer ke janin selama kehamilan, memaparkan neurotoksin yang kuat ke dalam janin yang sedang berkembang.

Dia menjelaskan, studi itu merupakan yang pertama kali dilakukan untuk sampel di berbagai negara dan wilayah dan menyoroti perempuan usia subur.

Baca Juga: Ekspor Ikan Tuna Mengandung Merkuri, Indonesia Ditegur Rusia

Studi itu dilakukan dengan mengumpulkan sampel rambut dari 1.044 perempuan usia subur di 37 lokasi yang tersebar di 25 negara di enam benua.

"Kadar merkuri yang sangat tinggi yang ditemukan di rambut sebagian besar perempuan ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk melakukan tindakan penghapusan pembangkit listrik berbahan bakar batubara dan perdagangan internasional merkuri yang memasok pertambangan emas skala kecil, dua penyebab paling signifikan dari pencemaran merkuri," ujar dia.

Perempuan di Kepulauan Pasifik dan pada masyarakat di lokasi pertambangan emas di Indonesia, Kenya, dan Myanmar ditemukan memiliki kadar merkuri rata-rata beberapa kali lipat lebih tinggi daripada ambang batas yang dianjurkan oleh US Environmental Protection Agency (EPA).

Analisis yang dilakukan oleh BRI, menurut dia, telah menemukan 36 persen dari perempuan yang diambil sampelnya, memiliki kadar merkuri di atas ambang batas 1 ppm yang dianjurkan oleh US EPA yang dapat menyebabkan kerusakan otak, penurunan IQ, kerusakan ginjal, dan jaringan kardiovaskular.

Studi itu juga menemukan bahwa 55 persen dari sampel yang diperiksa memiliki kadar merkuri di atas 0.58 ppm, nilai kadar yang dikaitkan dengan timbulnya kerusakan neurologis pada janin.

Baca Juga: Kenali Kosmetik Pencerah Wajah Mengandung Merkuri

Dia mengatakan di Indonesia, studi itu dilakukan dengan mengumpulkan sampel rambut dari 67 perempuan usia subur di dua lokasi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Pongkor, Kabupaten Bogor dan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI