Ruang PICU Bukan Jaminan Selamatkan Nyawa Pasien

Jum'at, 15 September 2017 | 17:49 WIB
Ruang PICU Bukan Jaminan Selamatkan Nyawa Pasien
Ilustrasi ruang PICU. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) bukanlah jaminan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Termasuk pada kasus kematian bayi Debora yang ramai diperbincangkan, gara-gara kondisinya yang kritis dan ditengarai harus dimasukkan di ruangan tersebut.

Dokter spesialis anak Paulus Linardi SpA mengatakan, sebelum masuk ke ruang PICU, setidaknya pasien bisa ditolong di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dokter akan menstabilkan kondisi pasien yang kritis dan menunggu tindakan lebih lanjut.

"Prosedur tindakan pertama ini ke IGD lebih dulu. Tindakan yang dilakukan, yaitu untuk menstabilkan kondisi. Lalu kalau ada perawatan lebih lanjut, apa pasien harus menjalani perawatan intensif atau tidak itu tergantung kondisi pasien," ujarnya saat dihubungi Jumat (15/9/2017).

Kalau memang pasien dikategorikan harus mendapatkan perawatan intensif, berarti memang harus masuk PICU. Namun, ruang PICU tidak memberikan jaminan pasien bisa stabil total dalam waktu seketika.

Baca Juga: Kasus Debora, Kelompok Pengacara Polisikan RS Mitra Keluarga

Sayangnya, banyak masyarakat salah kaprah dan mengira ruang PICU satu-satunya ruangan yang menyelamatkan pasien. Bisa saja di dalam ruangan tersebut pasien mengalami perburukan dan penurunan kondisi kesehatan.

"Pasien kalau masuk PICU bisa mengalami perburukan. Seperti jantungnya semakin lemah atau kondisi organ tubuh lain juga lemah, hingga tidak berfungsi. Jadi, tidak ada garansi PICU menyelamatkan pasien," tambahnya.

Di ruang PICU, dokter tetap akan menilai kondisi pasien yang butuh perawatan intensif. Tugas tim medis benar-benar memantau pasien karena kondisinya belum stabil.

Dihubungi terpisah, Spesialis Anak dr Reni Wigati SpA(K) menjelaskan, ketika dalam kondisi gawat darurat, pasien seharusnya dapat diselamatkan dengan diberikan pertolongan di IGD. Biasanya, dokter memasang alat bantu napas supaya pasien kuat.

"Kalau di IGD pasien bisa selamat, ya tidak usah masuk PICU. Karena nyawanya masih bisa ditolong di sini. Kalau pasien meninggal dunia ,berarti Tuhan menentukan," bebernya.

Baca Juga: Kasus Debora, KPAI Anggap Pimpinan Mitra Keluarga Tak Sensitif

Ia memperingatkan orangtua dengan anak yang memiliki penyakit jantung bawaan harus tanggap dengan deteksi dini. Semakin kecil usia anak, kondisi jantungnya mudah drop dan tidak stabil.

REKOMENDASI

TERKINI