Suara.com - Seorang pasien kanker yang divonis dokter hanya memiliki waktu enam sampai 18 bulan untuk hidup, kini sudah kauh lebih baik dan pulih luar biasa, dengan menggunakan minyak ganja sebagai salah satu pengobatannya.
Perempuan bernama Lynn Cameron dari Blantyre, Skotlandia, didiagnosis menderita tumor otak yang tidak dapat disembuhkan pada bulan Desember 2013.
Dia sudah menjalani beberapa sesi kemoterapi dan radioterapi, serta pemindaian, namun tidak menunjukkan adanya perubahan. Hingga pada akhirnya dia memilih untuk mencoba minyak ganja dengan harapan bisa menyelamatkan hidupnya.
Empat tahun kemudian, perempuan berusia 48 tahun ini mengatakan bahwa minyak ganja yang membantunya bertahan. Sekarang, dia adalah bagian dari kelompok kampanye baru, Medical Cannabis Reform Scotland, yang mendorong untuk reformasi undang-undang yang melarang seputar penggunaan ganja untuk pengobatan.
Baca Juga: Pasang Gigi Palsu di Tukang Gigi, Bisa Kena Migrain Sampai Kanker
Setelah diberitahu memiliki kanker otak terminal stadium 4, Cameron pernah mencoba semua pengobatan tradisional, sebelum seorang teman menyarankan untuk menggunakan ganja.
Awalnya dia terlalu takut untuk mencobanya karena yang seperti kita ketahui, ganja adalah barang ilegal. Tapi pada akhirnya memutuskan untuk mencobanya.
"Saya meneliti lebih dalam tentang 'pembunuh kanker' alami dan memutuskan untuk mengikuti diet alkalin dan tidak makan makanan olahan sama sekali. Saya juga memangkas gula sepenuhnya," katanya kepada Daily Record.
"Saya mulai mengonsumsi minyak ganja di bawah lidah saya. Cara itu bisa membuatnya langsung menuju aliran darah. Setiap scan yang saya terima setelah itu menunjukkan perbaikan. Saya diberitahu bahwa kemoterapi dan radioterapi tidak ada bedanya, jadi saya tahu pasti ganja yang melakukannya. Pada MRI keenam, kankernya telah hilang," sambungnya.
Cameron terus menggunakan minyak ganja, meski dokter sempat menentamg hal tersebut, sampai dia tahu bahwa penyakitnnya benar-benar hilang dan semuanya jelas.
Baca Juga: Ejakulasi Cegah Risiko Kanker Prostat
"Mereka menolaknya. Mereka tidak diajari tentang ganja di sekolah kedokteran, lebih karena alasan politis daripada medis yang saya percaya. Mereka mengatakan kepada saya, 'makan apapun yang Anda suka, minum semua vitamin yang Anda inginkan, itu tidak akan berhasil'," ungkapnya.