Suara.com - Pingsan di tengah cuaca terik biasanya dikaitkan dengan kondisi lapar atau dehidrasi. Spesialis jantung dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr Reynold Agustinus Manullang, SpJP (K) menyampaikan, pingsan sebenarnya merupakan tanda bahwa suplai darah ke otak berkurang yang berkaitan dengan gangguan irama jantung.
"Misalnya saat upacara keringatan itu pembuluh darah melebar, darah turun ke kaki lalu pingsan. Ini berkaitan dengan gangguan irama jantung yang begitu cepat sehingga membuat seseorang tidak sadarkan diri," ungkap dr Reynold pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Kamis (31/8/2017).
Lebih lanjut, dr Reynold menyoroti pertolongan pertama pada pasien yang mengalami pingsan diberi minyak kayu putih agar cepat sadar. Padahal, pertolongan pertama yang tepat untuk menangani orang yang pingsan adalah air putih.
"Pingsan obatnya minum air putih saja. Nggak perlu teh manis, nggak perlu minyak kayu putih. Nanti dia juga sadar sendiri," ujar dia.
Baca Juga: Gadis Kecil Ini Lahir Tanpa Dagu dan Bibir, Ibu Pingsan
Gangguan irama jantung yang harus diwaspadai, sambung dia, jika disebabkan oleh faktor genetik dapat memicu kematian mendadak seperti saat tidur.
"Orang meninggal saat tidur itu biasanya terjadi saat usia muda, dan disebabkan faktor genetik. Jadi coba cek ada nggak dari riwayat keluarga yang pernah meninggal saat usia muda, kalau ada bisa jadi itu dipicu oleh gangguan irama jantung," tandasnya.
Untuk membuktikan gangguan irama jantung, dia merekomendasikan seseorang menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Sayangnya, pemeriksaan EKG tidak tersedia di semua klinik sehingga gangguan irama jantung tidak mudah terdeteksi.
Baca Juga: Sebulan Sebelum Serangan Jantung, Ini yang Terjadi pada Tubuh