Suara.com - Jika selama ini kita kerap mendengar risiko penularan penyakit bersumber hewan, maka yang terlintas di kepala kita antara lain penyakit malaria, demam berdarah dengue, hingga flu burung. Namun pernahkah Anda mendengar penyakit demam kelinci?
Seorang perempuan asal Arizona menjadi korban dari infeksi bernama demam kelinci. Ya, meski tak pernah kontak langsung dengan binatang berkuping panjang itu, perempuan berusia 73 tahun tersebut didiagnosis terinfeksi demam kelinci.
Seperti dilansir laman Foxnews, perempuan itu mengalami demam biasa lalu diikuti dengan gangguan pernapasan dan kemudian meninggal lima hari kemudian. Hasil diagnosis menyebut perempuan itu terserang demam kelinci atau juga disebut tularemia.
Demam kelinci merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Gejalanya berupa demam, gangguan pernapasan, diare hingga adanya lesi pada kulit. Biasanya pada kasus infeksi ini dokter akan meresepkan pemberian antibiotik.
Setelah ditelusuri sebelum terinfeksi, perempuan paruh baya tersebut sempat menemukan anjingnya sedang makan bangkai kelinci. Dokter menduga kontak korban dengan anjing yang mungkin terinfeksi bakteri Francisella tularensis dari kelinci yang mati menjadi asal muasal infeksi demam kelinci yang membuat perempuan tersebut meregang nyawa.
Benar saja, setelah perempuan itu meninggal, dokter menemukan adanya infeksi dalam darah anjing peliharaannya. Selain itu, ditemukan pula infeksi yang menyebar pada peralatan di rumah perempuan tersebut.
Perempuan Ini Meregang Nyawa Akibat Demam Kelinci, Apa Itu?
Rabu, 30 Agustus 2017 | 11:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak, IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan
11 Desember 2024 | 12:21 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI