Otoritas Eropa kemudian melarang penggunaan mesin sinar-X backscatter, dan pihak TSA mengikuti aturan tersebut pada 2013. Meski demikian, agensi TSA tidak pernah secara formal mengakui bahwa mereka membuang alat pemindai tersebut karena masalah kesehatan.
Tapi dengan mesin yang digunakan saat ini si bandara, tidak ada alasan kesehatan yang meluas untuk tidak adanya ancaman baru.
"Para ilmuwan tidak dapat mengatakan bahwa ada yang 100 persen aman, tapi saya akan mengatakan tidak ada bukti yang masuk akal di mana gelombang milimeter dapat merusak DNA," kata Brenner.
"Jika risikonya ada, mereka sangat kecil," sambungnya.
Baca Juga: Bahan Kimia Berbahaya Terdeteksi di Bubuk Makaroni dan Keju
Andrew Maidment, seorang profesor radiologi di University of Pennsylvania Health System, setuju, dan mengatakan bahwa pemindai saat ini "tidak memprihatinkan."
Maidment sendiri telah menerbitkan puluhan studi tentang eksposur radiasi dan kesehatan manusia, dan dia bertanggung jawab untuk memastikan semua peralatan medis Penn Medicine aman untuk digunakan. Dia menjelaskan bahwa perangkat pemancar gelombang mikro yang ada pada alat pemanas di dapur atau smartphone, diyakini menyebabkan bahaya kesehatan hanya cukup kuat untuk menyebabkan perubahan molekuler. Dan faktanya, radiasi yang dipancarkan oleh pemindai gelombang milimeter yang ada di bandara tidak mendekati pada tingkatan ini.
"Saya berada di panel yang memeriksa paparan [jenis gelombang mikro] ini kepada pasien hamil dan berpotensi hamil dan neonatus, dan saya yakin mereka aman. Saya tidak khawatir tentang mereka untuk diri saya sendiri atau istri atau anak-anak saya," katanya.
"Ini di luar imajinasi saya untuk berteori dengan risiko kanker yang signifikan dari penggunaan pemindai gelombang milimeter ini," tandasnya. (Time)
Baca Juga: Dua Artis Meninggal Akibat Kanker, Ini Pentingnya Deteksi Dini