Suara.com - Di masa lalu, kemunculan penyakit yang tampak aneh dan belum pernah diketahui sebelumnya dapat membuat masyarakat sontak geger. Alhasil tak jarang orang mengira penyakit itu disebabkan oleh ilmu sihir alias ilmu santet.
Lois N. Magner, seorang sejarawan dalam ilmu medis bercerita mengenai hal ini dalam bukunya, A History of Infectious Diseases and the Microbial World”. Kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan supranatural atau ilmu santet untuk menyebabkan penyakit bahkan sudah ada sejak 3500 tahun silam.
Mitos India kuno, misalnya, percaya bahwa penyakit ada karena kekuatan gaib sehingga “orang pintar” dan para dewa harus bekerja sama bertarung melawan Iblis untuk menyembuhkannya.
Tapi berkat kemajuan teknologi dan ilmu medis, kini manusia dapat mengetahui asal-muasal dan penyebab dari berbagai penyakit juga pengobatannya. Berikut lima penyakit nyata yang diakui oleh dunia kedokteran modern, walau dulunya sempat dikira akibat guna-guna ilmu santet dihimpun hellosehat.com.
1. Epilepsi
Budaya tertentu masih memiliki kepercayaan bahwa ketika seseorang kejang sebenarnya ia sedang kerasukan roh jahat, namun faktanya kejang adalah murni sebuah kondisi medis.
Epilepsi atau yang dikenal masyarakat sebagai ayan, adalah gangguan saraf otak kronis yang ditandai dengan kejang berulang secara spontan. Tidak semua kejang adalah epilepsi, namun biasanya setiap epilepsi selalu ditandai dengan kejang.
Beberapa jenis kejang memiliki gejala seperti tubuh diam mematung atau menjadi kaku yang seringnya datang tiba-tiba. Gejala epilepsi seperti ini terkadang membuat pasien menghentikan apa yang sedang dikerjakannya.
Raut muka penderitanya bisa tampak kosong dan kebingungan, bahkan tidak merespon sekelilingnya. Dari sinilah anggapan epilepsi sebagai efek guna-guna ilmu santet.
2. Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah sebuah istilah besar yang menaungi banyak penyakit mental. Beberapa contohnya termasuk depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, trauma, dan gangguan makan.
Salah satu penyakit mental yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah skizofrenia, atau yang dikenal masyarakat sebagai “gila”.
Gangguan jiwa itu sendiri memiliki gejala yang sangat luas tergantung dari kondisi apa yang dideritanya, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Yang umum adalah merasa putus asa dan selalu sedih, ingin menjauh dari masyarakat, bahkan hingga marah-marah dan mengamuk.
Tak sedikit masyarakat yang memandang ini sebagai gejala guna-guna ilmu santet, bahkan ditempeli jin sejak kecil. Bahkan stigma kuno masyarakat Indonesia terhadap gangguan mental ini masih melekat hingga sekarang. Pada tahun 2014 dilaporkan terjadi 1274 kasus penderita gangguan jiwa yang dipasung di Indonesia.
3. Fetus-in-fetu
Fetus-in-fetu adalah kejadian yang amat langka terjadi. Ini terjadi karena adanya malformed fetus atau janin yang berkembang dengan tidak sempurna menempel atau berada di dalam tubuh seseorang.
Seharusnya, orang ini merupakan saudara kembarnya sejak di rahim ibunya dahulu. Karena berada di dalam tubuh, terkadang penderita baru menyadari setelah ia tumbuh besar.
Pada 2006 di India, seorang anak berumur 9 tahun memiliki benjolan di tubuhnya. Setelah dicek dengan USG dan CT scan pada tubuhnya, terlihat sebuah massa fetus dengan tulang serta jaringan di sekitarnya dengan ukuran sekitar 10×10 cm.
Setelah di keluarkan, bahkan terdapat pula rambut dengan panjang 30cm.
4. Keracunan Ergot fungus
Ergot fungus atau Claviceps purpurea adalah jamur yang menyerang tanaman gandum. Tanaman gandum yang terserang akan berubah menjadi warna hitam.
Jika ini termakan, si pemakan akan mengalami gejala seperti sakit pada otot, muntah-muntah, halusinasi, serta kulit seperti tercakar. Gejala ini terekam dalam Salem witch trials.
Salem witch trials adalah salah satu kasus yang cukup terkenal pada zaman modern awal. Peristiwa ini terjadi di Amerika zaman kolonial pada 1692-1693 yang mengakibatkan hampir 300 orang tertuduh dan 30 orang dihukum gantung karena merebaknya penyakit bergejala aneh.
Saat ini, para ahli menduga bahwa penyakit yang terjadi pada saat itu terjadi karena tanaman panen mereka terserang Ergot fungus.
Peneliti menemukan bahwa serangkaian gejala di atas disebabkan oleh zat aktif ergot alkaloids (asam lisergat) yang ada dalam jamur tersebut. Seiring berkembangnya jaman, asam lisergat inilah yang mendasari kemunculan LSD (Lysergyc Acid Diethylamide), narkotika sintetis jenis halusinogen yang dapat memunculkan halusinasi berat pada penggunanya. LSD dibuat dari sari jamur ergot kering.
5. Encephalitis Lethargica
Encephalitis lethargica atau disebut juga penyakit von Economo adalah sebuah penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Encephalitis lethargica memiliki gejala demam tinggi, sakit kepala, bahkan tidak adanya respon fisik dan mental. Selain itu, penderita juga mengalami pergerakan mata yang tidak normal, lemahnya tubuh bagian atas, sakit pada otot, tremor, leher kaku, perubahan perilaku bahkan hingga koma.
Pada 1917-1928 epidemi encephalitis lethargica tersebar di seluruh dunia. Tercatat hingga ribuan orang yang terkena penyakit ini mengalami Parkinson setelahnya. Gejalanya yang aneh, penyebaran yang cepat, hingga hilangnya epidemi secara tiba-tiba membuat orang-orang takut dan mengira ini ulah tukang sihir yang menggunakan ilmu santet.