Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, tim peneliti tersebut melakukan survei anonim terhadap perempuan yang telah melahirkan dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya.
Tanggapan survei menunjukkan bahwa 51 persen peserta penelitian memenuhi kriteria gangguan mood postpartum.
Namun, lebih dari satu dari lima orang yang mengalami hal ini tidak mengungkapkan masalah mereka ke penyedia layanan kesehatan.
"Studi ini menyoroti pentingnya jaringan pendukung dan kebutuhan untuk menormalkan beragam reaksi yang dialami wanita setelah melahirkan," kata Prevatt.
Baca Juga: Pertama Kali Bercinta setelah Melahirkan, Perhatikan Hal Ini
"Kita perlu memperbaikinya agar perempuan membicarakan kesehatan mental mereka, sehingga mereka dapat memiliki akses perawatan yang lebih baik. Bekerja dengan orang-orang di sekitar ibu baru mungkin menjadi kunci," Prevatt menambahkan.