Suara.com - Bagi Anda yang baru saja mengalami trisemester pertama kehamilan, kondisi mual dan muntah mungkin tak bisa terhindarkan. Memang tak semua bumil mengalami kondisi mual dan muntah yang hebat, tapi sebagian lainnya harus mengistirahatkan diri dari segala aktivitas karena tak kuat dengan keluhan ini.
Lalu, sebenarnya apa penyebab dari keluhan ini saat hamil? DR. dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K) selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi menyampaikan, ada dua teori yang mendasari kondisi mual dan muntah pada awal kehamilan.
Pertama, kata dia, kehadiran janin dianggap benda asing oleh tubuh bumil karena sebagian berasal dari dirinya dan sebagian dari pihak suami. Sehingga, tubuh mengeluarkan reaksi penolakan di awal-awal kehamilan.
"Sama seperti ketika ada bakteri masuk, maka sistem kekebalan tubuh kita menolak. Nah, pada janin, lambat laun tubuh perempuan bisa menerima, sehingga keluhan mual muntah mulai hilang pada trisemester kedua hingga ketiga," ujar dia dalam temu media Festival Ngidam SGM Bunda di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Baca Juga: Fenomena Suami Ngidam Saat Istri Hamil, Ternyata Ini Alasannya
Sedangkan alasan kedua berujuk pada teori tumbuh kembang plasenta. Pada kondisi mual dan muntah terjadi penurunan katabolisme dari sang ibu untuk memberi protein ke bayi melalui plasenta. Kondisi ini membuat bayi mendapat suplai nutrisi yang cukup sehingga pertumbuhan lebih baik.
Lalu, apa yang bisa dilakukan perempuan yang mengalami suasana hati buruk saat mual dan muntah ketika hamil? Psikolog keluarga Tara De Thouars mengatakan, ketika suasana hati kacau balau, bumil bisa mencari teman untuk menceritakan pengalamannya saat hamil. Lalu, perbanyak istirahat dan jangan memaksakan diri melakukan aktivitas yang berat.
"Secara fisik memang nggak bisa ya jangan dipaksain. Anggap ini momen spesial dapat waktu ambahan buat 'me time'. Bisa juga cari kegiatan yang bikin rileks misalnya dengan dengerin lagu yang bikin rileks. Kalau tubuh rileks biasanya mood lebih terjaga," tandasnya.