Suara.com - Setiap tahun, jutaan umat Muslim di seluruh dunia menunaikan ibadah haji di Makkah. Suhu udara di Tanah Suci yang mencapai 48-50 derajat saat musim haji menimbulkan risiko kesehatan tersendiri, terutama apabila calon jamaah haji beribadah dalam kondisi tak fit atau memiliki riwayat penyakit.
Karena itu, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau masyarakat yang berencana menjalankan ibadah haji beberapa tahun mendatang menyiapkan kondisi kesehatannya jauh-jauh hari. Sehingga, ketika sudah waktunya berangkat, masyarakat bisa menunaikan ibadah dengan lebih maksimal.
"Ibadah haji adalah ibadah mampu, mampu dalam artian fisik dan keuangan. Ibadah haji itu membutuhkan fisik yang prima, karena harus melakukan tawaf, ke padang arafah, sa'i, dan sebagainya. Jadi saya imbau yang mau naik haji tolong dipersiapkan," jelas dia.
Menkes Nila mencontohkan, jika calon jamaah mendapatkan jadwal haji lima tahun mendatang, maka mulai saat ini harus menjaga pola hidup agar bisa sehat dan bugar ketika mendapatkan jadwal pemberangkatan haji.
Baca Juga: Kerja Sama Antarnegara ASEAN, Cegah Penyebaran Penyakit
"Betul-betul jangan sampai jatuh sakit, begitu lima tahun kemudian harapannya sehat, dan bisa naik haji dengan baik," ungkap dia.
Meski tenaga kesehatan telah disiapkan di Tanah Suci untuk menanggulangi kasus kesehatan yang menimpa para jamaah. Namun, Menkes mengimbau masyarakat juga harus menjaga kesehatannya demi kenyamanan saat beribadah.
"Kalau pergi haji yang meninggal begitu banyak, sektor kesehatan dianggap tidak siap, saya tidak mau, kesehatan harus siap. Pertama siap di sana, artinya kita bisa berikan pelayanan kesehatan. Tapi jamaahnya juga harus siap, bagaimana kami menyediakan alat kalau kesehatan tidak diperhatikan jamaah itu sendiri," tandasnya.