"Johanna secara inheren reaktif. Tubuhnya menyakitinya. Mekanisme yang dimaksudkan untuk melindungi tubuh akan menyakitinya," kata Scout.
"Dia alergi terhadap sebagian besar makanan, alergi terhadap orang lain, alergi terhadap hampir semua aroma yang dapat Anda pikirkan, bahkan aroma benda yang ada di mana-mana," tambah suaminya.
Scout mengatakan saat istrinya makan, dia akan makan satu jenis makanan suatu hari dan baik-baik saja, lalu berikutnya saat dia akan makan makanan yang sama, dia malah mengalami syok anafilaksis.
"Saya pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut saya dan kembali ke rumah kami dan tenggorokannya menjadi seperti tercekik, dia hampir pingsan dan ini merupakan jenis reaksi anafilaksis," kata Scout.
Baca Juga: Ingin Anak Terhindar dari Alergi, Kenalkan Makanan ini Lebih Awal
Setiap hari, selama beberapa minggu berikutnya, Scout mencoba masuk, tapi tidak berhasil dan mereka mulai menyadari bahwa Johanna alergi terhadap Scout.
"Ini mengerikan, saya seperti merasa kesepian tapi ini cukup unik, karena terjadi dengan seseorang yang Anda cintai dan kemudian Anda tidak dapat bersama orang itu, meskipun mereka masih ada," katanya.
Johanna juga memikirkan anaknya yang tidak bisa merasakan pelukannya, melihat sinar matahari, menghabiskan waktu bersama suaminya, dia tinggal sendirian tidak dengan keluarganya. Ini kata dia, benar-benar di luar pemahamannya.
Suaminya mengatakan, dia tidak ingin orang menganggapnya sebagai perempuan yang alergi terhadap segalanya.
"Dia lebih dari sekadar perempuan yang alergi terhadap segalanya. Dia sangat cantik dan karena itula saya ingin mengenalnya, sebagai perempuan yang memiliki mimpi, " tandasnya. (news.au)
Baca Juga: Cara Mengatasi Kulit Melenting Akibat Alergi Deterjen