Suara.com - Sebuah studi baru mengklaim bahwa tato bisa mengganggu tubuh berkeringat!
Pada saat Anda berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, ini mungkin akan mempengaruhi bagaimana tubuh mengeluarkan keringat.
Ya, tato mempengaruhi kelenjar keringat dan tidak baik untuk kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Para peneliti mempelajari sekelompok lelaki yang memiliki tato untuk sampai pada kesimpulan ini.
Baca Juga: Eks Ayu Ting Ting Bantah Selingkuh dengan Mia, Perempuan Bertato
Bahan kimia digunakan untuk merangsang kelenjar keringat peserta. Begitu keringat dilepaskan, data direkam.
Yang mengejutkan para peneliti adalah, bahwa kulit yang ditato, mengeluarkan keringat 50 persen lebih sedikit, sedangkan kulit tanpa tato mengeluarkan lebih banyak keringat.
Tak hanya itu, peneliti juga mengamati hal lain. Tingkat natrium dalam keringat yang disekresikan di kulit bertato memiliki jumlah hampir dua kali lipat!
Apakah ada risiko dari hal ini?
Ya, ketika tubuh seseorang penuh dengan tato, kulit akan lebih sulit saat mengelola panas karena tidak bisa mendinginkan diri lebih cepat, dengan melepaskan keringat saat suhu terlalu panas.
Baca Juga: Kenapa Polisi Bungkam Ditanya Tato 4:20 di Tangan Ello?
Karena itu, peneliti berpendapat bahwa orang-orang yang sering bekerja terpapar panas atau mudah berkeringat, seperti tentara, atlet atau pemadam kebakaran, mungkin harus menghindari tato.
Jika Anda juga sering berolahraga secara teratur, bayangkan berapa banyak tubuh Anda akan berjuang setelah latihan, jika tato menghalangi kemampuan berkeringat secara normal?
Nah, karena ini adalah studi yang pertama mengenai hal ini, ahli kesehatan tidak yakin apakah akan menganggap temuan ini serius.
Masih banyak lagi yang perlu dipelajari untuk mengetahui apakah tato menghambat pori-pori keringat Anda.