Studi: Luapkan Kemarahan Justru Bikin Hati Lebih Bahagia

Rabu, 16 Agustus 2017 | 10:29 WIB
Studi: Luapkan Kemarahan Justru Bikin Hati Lebih Bahagia
Ilustrasi pasangan konflik, bertengkar, saling meluapkan kemarahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terkini mengungkap bagaimana orang yang sering marah atau meluapkan kebencian pada orang lain, cenderung lebih bahagia dibandingkan mereka yang memendamnya.

Menurut peneliti utama Dr Maya Tamir, dari The Hebrew University of Jerusalem, kebahagiaan lebih dari sekadar merasakan kesenangan dan menghindari rasa sakit. Dari hasil temuannya, Tamir berujar bahwa ternyata orang lebih bahagia jika bisa merasakan emosi yang ingin dirasakan, meski emosi itu tidak menyenangkan.

Untuk mendapatkan temuan ini, ia meneliti lebih dari 2.300 mahasiswa dari Amerika Serikat, Brasil, Cina, Jerman, Ghana, Israel, Polandia dan Singapura tentang emosi yang ingin mereka luapkan dan rasakan.

Ia kemudian membandingkannya dengan bagaimana mereka menilai kebahagiaan secara keseluruhan. Sementara orang umumnya ingin mengalami emosi menyenangkan seperti kebahagiaan, sebagian besar responden malah memiliki kepuasan hidup terbesar ketika dapat merasakan emosi yang tidak menyenangkan saat diinginkannya. Misalnya, merasa marah saat ingin marah atau merasa benci saat ingin merasakan kebencian.

"Kebahagiaan adalah tentang memiliki pengalaman yang berarti dan berharga, termasuk emosi yang menurut Anda pantas dimiliki," ujar Tamir dilansir Sun.

Studi tersebut juga menemukan bahwa 11 persen responden ingin merasakan emosi positif seperti cinta dan 10 persen lainnya ingin merasakan emosi negatif seperti kemarahan.

Tamir mengatakan bahwa penelitian hanya melihat kemarahan dan kebencian sebagai emosi negatif dan tidak mengeksplorasi emosi lainnya seperti rasa bersalah, malu, takut, sedih atau cemas. Ia berharap bisa menelitinya di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI