Telan Balon, Lima Orang Tewas

Chaerunnisa Suara.Com
Selasa, 15 Agustus 2017 | 14:29 WIB
Telan Balon, Lima Orang Tewas
Ilustrasi seseorang menjalani program penurunan berat badan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FDA telah mengeluarkan peringatan keselamatan setelah lima orang meninggal saat menjalani prosedur penurunan berat badan yang semakin populer, menggunakan balon.

Lima kematian terjadi dalam kurang dari sebulan setelah menjalani prosedur salline balloon, yaitu balon berisi salin yang ditanamkan ke dalam lambung untuk menekan nafsu makan dan mengurangi konsumsi makan berlebih. Namun, FDA sedang menyelidiki bagian mana dari proses penurunan berat badan tersebut yang mengakibatkannya jadi fatal.

Salah satu perusahaan di balik perawatan yang semakin populer, Apollo Endo Surgery, menemukan tak ada yang salah, dan mengklaim bahwa kejadian kematian itu masih sangat rendah. Dari 277 ribu perangkat yang ditanamkan, hanya 21 kematian yang dilaporkan terjadi.

Prosedur tersebut mengharuskan pasien menelan balon berisi air garam untuk membantu mereka merasa kenyang, hingga akhirnya menurunkan berat badan.

FDA mengeluarkan peringatan awal tahun ini tentang balon yang terlalu banyak sehingga menimbulkan risiko pankreatitis.

Amerika memiliki kondisi yang buruk terkait penurunan berat badan. Pada tahun 2016, Centers for Disease Control (CDC) memperkirakan lebih dari dua pertiga orang Amerika (68,8 persen) dianggap memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Itu berarti sekitar 200 juta orang mengalami kondisi berbahaya tersebut.

Selama bertahun-tahun, karena epidemi obesitas mendekati tingkat tertinggi sepanjang masa, dokter dan pihak lain yang terlibat dalam perawatan kesehatan telah mencoba mengembangkan prosedur yang mempercepat proses penurunan berat badan bagi mereka yang merasa melakukan semua yang mereka bisa. Salah satu solusi yang disetujui FDA oleh dokter tersebut ialah, menelan balon.

Obalon merupakan prosedur tiga langkah non-invasif yang mengharuskan Anda menelan tiga balon selama tiga bulan. Prosedur tersebut disetujui Food and Drug Administration pada September 2016, dan disahkan untuk umum pada Januari 2017.

Menurut Pret-a-Reporter, ini menjadi komitmen selama enam bulan, namun hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk dikelola.

Prosedur itu dimulai dengan menelan kapsul yang meliputi balon oleh dokter melalui kateter. Setelah sepenuhnya terisi dengan gas, balon yang hanya seukuran jeruk dan beratnya sekitar satu sen, dimasukkan ke dalam perut. Proses ini diulang satu dan dua bulan kemudian.

Balon membantu pasien menurunkan berat badan karena mereka mengambil ruang di dalam perut, membuat Anda merasa kenyang. Namun, alasan mengapa prosedur ini begitu berisiko karena hal itu mengurangi efek samping negatif yang biasanya terkait dengan prosedur lambung, seperti mual atau sakit perut parah, karena balon mengapung ke atas perut.

Pada akhir masa prosedur pelangsingan, dokter akan mengeluarkan balon, dan pada saat itu pasien sudah mulai dapat melihat hasilnya. Dengan harga mulai dari USD6.000 sampai USD9.000, ini bukan prosedur penurunan berat badan yang paling mahal. Namun, beberapa penelitian mengklaim bahwa prosedur itu bisa memfasilitasi penurunan berat badan dua kali lipat. (Delish)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI