Suara.com - Baru-baru ini dikabarkan ada kasus siswi SMPN 4 Demak, Niken Angelia, mengalami lumpuh usai mendapat vaksin campak dan rubella. Kabar mengenai kelumpuhan Niken ini membuat banyak orangtua jadi khawatir anaknya mengalami hal yang sama usai divaksin.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan bahwa kelumpuhan yang dialami Niken ternyata berasal dari penyakit yang diderita sebelum diimunisasi.
"Sudah di cek dan hasilnya memang dia sudah punya penyakit sebelumnya dan dibawa ke Rumah Sakit Kariadi, Semarang," ujar Menkes usai acara Pemberian Penghargaan Nakes Teladan, Senin (14/8/2017) di Jakarta.
Menkes Nila juga membantah bahwa pemberian vaksin MR bisa menyebabkan kelumpuhan. Ia pun meminta orangtua tidak perlu khawatir akan efek samping MR yang telah terbukti aman melalui berbagai pengujian.
"Imunisasi itu mencegah penyakit. Daripada enggak disuntik terus terjadi kejadian luar biasa, berapa kita rugi? Anak kita buta mau? Saya nggak mau," ujar Menkes.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr H. M. Subuh, mengatakan bahwa bagaimana bisa bagian yang disuntik lengan, tapi bagian yang lumpuh kaki. Untuk itu Ia mengatakan bahwa kasus kelumpuhan yang dialami Niken tidak ada kaitannya dengan imunisasi MR yang kini sedang digalakkan.
"Jadi kondisi Niken ini co-incident artinya sudah ada penyakit lain," tambah dia.
Subuh menambahkan pada hari ke-13, target pemberian imunisasi sudah mencapai 35,97 persen untuk anak sekolah atau sekitar 12.576.279 anak-anak yang sudah divaksin di Pulau Jawa.
"Pada hari ke-30 diharapkan sudah 95 persen anak-anak di Pulau Jawa diberikan perlindungan vaksin MR. Saya kira ini sesuatu yang bagus dan antusiasme masyarakat untuk membawa anaknya vaksin cukup besar dibandingkan imunisasi yang lainnya," tutupnya.