Suara.com - Bulu hidung yang panjang atau bahkan sampai menyembul keluar dari lubang hidung memang terkadang membuat risih. Terlebih bagi perempuan, punya bulu hidung yang panjang jika dibiarkan terus tentu akan mengganggu penampilan.
Nah, tidak jarang banyak orang justru dengan sengaja mencabut bulu hidungnya agar tidak merasa terganggu lagi. Padahal, tahukah Anda jika ada bahaya yang datang saat mencabut bulu hidung? Lantas, apa sebenarnya fungsi bulu hidung bagi tubuh. Simak ulasan yang dihimpun hellosehat.com.
Fungsi bulu hidung bagi tubuh
Setiap anggota tubuh selalu memiliki fungsi yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia, termasuk bulu hidung. Sebelum mengetahui bahaya mencabut bulu hidung, ada baiknya kita kenali dulu apa fungsi bulu hidung bagi tubuh.
Bulu hidung atau disebut dengan silia adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh untuk memberikan perlindungan ke paru-paru Anda. Saat Anda bernapas, bulu hidung memiliki fungsi sebagai tempat penyaringan partikel-partikel kecil yang masuk ke dalam hidung.
Partikel tersebut dapat berupa bakteri, debu, jamur atau hal lainnya yang bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, bulu hidung juga dibantu oleh lendir untuk memerangkap partikel jahat dan kuman tersebut.
Jika partikel jahat tersebut berhasil masuk ke dalam saluran pernapasan, Anda akan bersin untuk mengeluarkan mereka. Jadi, bisa dibayangkan kalau seandainya Anda tidak memiliki bulu hidung? Selain lebih rentan mengalami infeksi yang terkait saluran pernapasan, sistem kekebalan tubuh Anda pun nantinya juga akan terganggu. Sehingga membuat Anda jadi lebih gampang sakit.
Bahaya mencabut bulu hidung
Bulu halus dalam hidung yang terdiri dari vibrissae dan mikroskopik silia memiliki fungsi sendiri, yaitu menyaring lendir, serta kotoran berbahaya agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan yang dapat menginfeksi paru-paru.
Selain itu, menurut penelitian, ketebalan bulu hidung yang kurang berhubungan dengan peningkatan kejadian asma pada penderita rhinitis musiman.
Perlu diketahui jika area sekitar mulut dan hidung termasuk pada kelompok area rawan atau disebut dengan “danger triangle”. Pasalnya area tersebut berhubungan langsung pada otak.
Di dalam area ini, pembuluh darah balik atau vena akan bercampur darah dari hidung serta darah yang berasal dari otak. Sehingga pada akhirnya membuat bakteri yang berasal dari hidung bisa dengan mudahnya masuk ke otak melalui pembuluh darah balik tersebut.
Jadi, jika Anda sering melakukan kebiasaan mencabut bulu hidung, maka akan meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam otak yang bisa menyebabkan infeksi mematikan seperti meningitis dan abses otak. Meskipun infeksi yang berakibat ke dalam otak jarang terjadi, namun hal ini akan lebih mungkin terjadi terutama bagi orang yang sudah memiliki sistem imun yang rendah.
Tidak hanya menyebabkan infeksi di otak, mencabut bulu hidung juga akan membuat Anda rentan mengalami mimisan karena saat Anda mencabut bulu hidung dengan paksa akan memicu perdarahan di dalam hidung.
Tips menghilangkan bulu hidung dengan aman
Jika Anda ingin menghilangkan bulu hidung yang sudah panjang, ada dua cara yang dianggap paling aman, yaitu:
1. Trimming
Trimming adalah adalah teknik mencukur bulu hidung menggunakan alat khusus. Cara ini bisa menghilangkan bulu hidung yang memanjang beberapa senti sehingga tak tampak keluar. Jangan lupa pastikan jika Anda menggunakan alat cukur yang aman dan bersih dari kuman sebelum digunakan. Cara ini terbilang paling cepat dan efektif mengatasi masalah bulu hidung yang sudah terlalu panjang.
2. Gunting cukur
Cara yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi. Gunting sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi berbagai bulu yang tumbuh di badan. Hingga saat ini gunting menjadi cara yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan bulu hidung. Alasannya karena alatnya mudah, murah, dan cenderung praktis. Untuk mengatasi bulu hidung disarankan memakai gunting yang ujungnya tumpul agar tak melukai permukaan bagian dalam hidung.