Suara.com - Orangtua, Anda harus mewaspadai tren baru yang kini tengah digandrungi anak-anak, namun tidak aman. Yaitu "Hot Water Challenge", di mana anak-anak berani mengonsumsi atau saling menumpahkan air panas. Aktivitas mengerikan tersebut diduga terinspirasi video YouTube, di mana tidak ada orang, apalagi seorang anak, yang mengambil bagian dalam aksi itu.
Jamoneisha Merritt, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dari Bronx, New York, dirawat di Rumah Sakit Harlem sejak Senin pagi dengan luka bakar tingkat dua di wajah, leher, bahu dan dada. NY1 melaporkan, Jamoneisha dirawat setelah teman perempuannya yang berusia 12 tahun menuangkan air mendidih ke arahnya saat tengah menginap.
"Dia sangat sedih. Dia secara emosional sangat kacau, dia tidak mengerti mengapa mereka melakukan itu padanya, dia mengira mereka adalah teman-temannya," kata ibu Jamoneisha, Ebony Merritt, kepada NY1.
Anak-anak biasa bermain pranks yang tidak berbahaya, atau menyikat bra di lemari es, menenggelamkan tangan seseorang ke air hangat dengan harapan mereka membasahi diri sendiri, namun Tantangan Air Panas merupakan level baru yang berbahaya.
Gadis yang menuangkan air ke tubuh Jamoneisha dilaporkan mengakui ingin menyebabkan kerusakan. Dia menghadapi tuduhan kriminal atas serangan kejahatan berat.
Juli lalu, Wesley Smith (10) dari North Carolina menghabiskan beberapa minggu menjalani operasi di Winston Salem Burn Center setelah dia dan saudara tirinya mencoba Tantangan Air Panas. Berdasarkan laporan WBTV, Wesley mengalami luka bakarnya setelah meminum air mendidih.
Seorang gadis, Ki'ari Pope (8) dari Pantai Boynton, Florida, meninggal secara tragis setelah minum air mendidih melalui sedotan. Sepupu Ki'ari telah membuatnya berani melakukan tindakan berbahaya itu setelah melihat aksi tersebut dari situs berbagi video YouTube.
Ki'ari mengalami luka bakar serius di mulut dan tenggorokannya yang menyebabkan masalah pernapasan. Ki'ari membutuhkan beberapa kali operasi darurat usai peristiwa itu, termasuk trakeostomi.