YPKPI Akan Teliti Dampak Rokok Elektrik Pada Rongga Mulut

Minggu, 13 Agustus 2017 | 11:39 WIB
YPKPI Akan Teliti Dampak Rokok Elektrik Pada Rongga Mulut
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Vape atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai rokok elektrik kini mulai digemari oleh berbagai kalangan. Vape juga dianggap sebagai salah satu cara alternatif bagi seseorang untuk terlepas dari kebiasaan merokok konvensional.
 
Melihat tingkat efektifitas serta tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap vape, Yayasan Pemerhati Kebijakan Publik Indonesia atau YPKPI bersama Universitas Padjadjaran berencana melakukan penelitian organ bagian mulut para pengguna vape atau vapers.
 
"Kami ingin meneliti terutama organ di mulut dulu. Karena yang pertama kali terpapar rokok atau vape itu adalah rongga mulut seperti gigi, gusi, pipi," jelas peneliti dari Universitas Padjadjaran, Dr. drg. Amaliya MSc. PhD kepada suara.com dalam sebuah kesempatan.
 
Amaliya menjelaskan, ia dan teamnya akan memulai penelitian satu bulan ke depan tentang bagaimana kondisi jaringan rongga mulut baik pada perokok konvensional, perokok elektrik maupun bukan perokok sama sekali.
 
Selain meneliti rongga mulut, Ia beserta kawan-kawannya juga tengah disibukkan dengan penelitian e-liquid atau cairan yang digunakan dalam vape. Amaliya menjelaskan bagaimana penelitian singkatnya pada sembilan e-liquid yang ia ambil di toko vape di kawasan Bandung, tujuh diantaranya mengandung zat yang belum diketahui.
 
"Yang tujuh ini masih diidentifikasi. Apakah berbahaya bagi tubuh kita, atau bisa diterima."
 
Selanjutnya, Amaliya berharap penelitian tersebut bisa menjadi standarisasi awal penggunaan vape di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI