Suara.com - Pernahkah Anda merasakan jantung berdebar tanpa sebab? Mulai sekarang jangan anggap enteng jantung berdebar, karena menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K) dari RS Jantung Harapan Kita, bisa jadi itu adalah gejala aritmia.
Lebih lanjut ia mengatakan, aritmia merupakan salah satu gangguan jantung yang paling sering menyebabkan kematian mendadak. Selain jantung berdebar, aritmia juga ditandai dengan keleyengan, pingsan hingga stroke.
"Ada aritmia yang gejala pertamanya adalah stroke, ada juga jantung berdebar atau langsung mengalami kematian mendadak," ujar Prof Yoga pada temu media di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Namun kabar baiknya, kata dia, kondisi aritmua bisa dideteksi dini. Salah satunya dengan tidak menganggap enteng jantung berdebar. Aritmia yang paling banyak ditemukan adalah fibrilasi atrium (FA). Pada kondisi FA, jika berdebar sudah berlangsung dua hari, maka pada hari ketiga pasien bisa mengalami stroke.
"Hanya butuh 48 jam untuk FA bisa membuat stroke. Karena gumpalan darah yang terbentuk lepas ke otak dan memicu stroke," tambah Prof Yoga.
Lalu kondisi jantung berdebar seperti apa yang harus diwaspadai? Ia menyebut jantung berdebar yang harus diwaspadai adalah tidak hanya terbatas pada denyut jantung yang cepat.
Pasien mengeluh berdebar ketika denyut jantungnya cepat maupun lambat, tidak teratur, terasa lebih kuat, ada jeda bahkan saat terasa sakit dada.
"Gejalanya hanya debar dan biasanya debarnya dikatakan ada waktu dia seperti drum bertalu-talu. Di lain waktu ada jeda atau hilang sebentar, ireguler," jelas Prof Yoga.