Ini yang Dialami Perempuan Saat Haid di Usia 20an, 30an, dan 40an

Jum'at, 11 Agustus 2017 | 16:23 WIB
Ini yang Dialami Perempuan Saat Haid di Usia 20an, 30an, dan 40an
Ilustrasi siklus haid. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dari kram ringan hingga berat, serta perubahan mood saat sindrom prahaid atau premenstrual syndrome (PMS) merupakan 'panduan' derita haid yang dialami perempuan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, jika ada perubahan pada siklus tersebut, sebaiknya Anda bertanya-tanya mungkin ada sesuatu yang serius.

Satu bulan datang terlambat, bulan berikutnya datang terlalu cepat. Atau datang hanya empat hari, lalu bulan berikutnya muncul seminggu penuh.

Berikut, ulasan yang lebih baik tentang apa yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang dan juga tanda-tanda ada sesuatu yang tidak beres dilihat dari periode atau siklus haid dari tahun ke tahun dilansir health.com.

Di usia 20-an
Jika sebagian besar masa remaja Anda diisi periode haid yang penuh perjuangan, maka itu adalah kabar baik. Mengapa? Karena pada usia 20-an, kemungkinan jadwal haid berubah-ubah sangat besar terjadi.

Lalu semakin lama akan menjadi lebih konsisten. Ini sangat khas bagi gadis-gadis muda untuk tidak berovulasi secara teratur, kata Lauren Streicher, MD, seorang ginekolog yang berbasis di Chicago dan penulis Sex Rx-Hormones, Health, and Your Best Sex Ever.

Dan tanpa ovulasi teratur, menstruasi akan menjadi lebih tidak menentu. Di sisi lain, ketika siklus Anda meningkat dan datang lebih atau kurang dalam setiap bulan, Anda juga akan mulai mengalami PMS, kram, dan terasa keras dibagian payudara.

Jika Anda tidak terbiasa menghadapi efek samping tersebut setiap bulan, itu bisa menjadi kejutan yang tidak menyenangkan. Perubahan menstruasi besar lainnya yang cenderung terjadi pada usia 20-an ada kaitannya dengan kontrasepsi. Ini adalah dekade di mana banyak perempuan memutuskan untuk mulai menggunakan kontrasepsi hormonal.

Menggunakan pil kemungkinan akan memicu perubahan pada siklus bulanan.  Sebenarnya, pil atau bentuk kontrasepsi hormonal lainnya, seperti hormon IUD atau Depo-Provera, suntik kelahiran juga bisa menyebabkan menstruasi datang terlambat atau hilang sama sekali.

Alasannya karena pil KB mencegah ovulasi, dan tanpa ovulasi, tidak ada penumpukan lapisan rahim yang harus ditumpahkan.

Di usia 30an
Sebagian besar menstruasi harusnya, cukup dapat diprediksi dan konsisten dalam dekade ini. Gejala seperti haid yang terasa banyak atau terasa lama dan munculnya rasa sakit yang lebih hebat daripada kram biasa, bisa jadi pertanda adanya masalah yang lebih besar.

Pertumbuhan jinak yang disebut fibroid, bisa membuat Anda mengalami pendarahan yang lebih berat. Dan ini umumnya tidak sebelum sampai pada usia 30an.

Juga endometriosis, yang sering ditandai dengan rasa sakit gila-gilaan yang mungkin berlangsung sepanjang bulan juga sering didiagnosis saat perempuan memasuki usia 30-an.

Hal lain yang mungkin muncul di tahun 30an? Memiliki bayi! Tapi Anda mungkin tidak menyadari bahwa menstruasi biasanya tidak kembali sampai enam minggu setelah melahirkan jika Anda tidak menyusui, kata Sheryl Ross, MD, seorang ob-gin di Santa Monica, California dan penulis buku She-ology: The Panduan Definitif untuk Kesehatan Intim Wanita.

"Dan jika Anda memutuskan untuk menyusui, masa menstruasi Anda tidak akan kembali sampai Anda menghentikan atau mengurangi jumlah waktu Anda menyusui." Terlebih lagi, melahirkan dapat menyebabkan perubahan jangka panjang ke siklus haid seorang perempuan. "Banyak perempuan akan mengatakan kepada Anda bahwa setelah mereka mengalami kehamilan, kram mereka menjadi lebih baik," kata Dr. Streicher.

"Itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, tapi karena pembukaan serviks menjadi sedikit lebih besar, maka tanpa memerlukan kontraksi rahim yang kuat."

Di usia 40-an
Di sinilah kesenangan sesungguhnya dimulai. Usia 40-an menandai dimulainya fluktuasi hormon perimenopause, yang merupakan pendahulu menopause. Selama masa ini, umumnya delapan sampai 10 tahun sebelum menopause (yang biasanya terjadi di awal usia 50an), merupakan masa di mana tubuh Anda bersiap untuk garis akhir menstruasi.

Perubahan hormon normal menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur, dan periode yang lebih berat. Selain itu juga sering terjadi bercak di antara periode haid dan rentang PMS yang lebih lama.

"Hal yang selalu saya katakan tentang gejala perimenopause adalah satu hal yang bisa diprediksi, tidak ada yang bisa ditebak," kata Dr. Streicher. Jangan lupa, meski ovulasi tidak menentu, Anda tetap bisa hamil.

Apapun usia Anda, ingatlah bahwa masa periode haid menawarkan banyak wawasan tentang kesehatan secara keseluruhan. Jadi jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa, ada baiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

Periode yang sangat tidak teratur atau perubahan drastis pada jadwal haid mungkin merupakan tanda masalah tiroid, sindrom ovarium polikistik, atau sejumlah masalah kesehatan lainnya yang dapat diobati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI