Menkes Heran Masih Banyak Orang Indonesia BAB Sembarangan

Chaerunnisa Suara.Com
Kamis, 10 Agustus 2017 | 22:46 WIB
Menkes Heran Masih Banyak Orang Indonesia BAB Sembarangan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meninjau pelaksanaan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengaku heran masih banyak warga Indonesia yang buang air besar (BAB) sembarangan yang bisa menimbulkan penyakit berbahaya.

"Sebenarnya kita ini sudah maju, dan enggak tahu juga tapi masih ada yang buang air besar di mana-mana, malah masih ada 60 juta warga Indonesia ini belum punya jamban," kata Menkes Nila F Moelek saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tingkat Provinsi Jambi di Jambi, seperti diwartakan Antara, Kamis (10/8/2017).

Dia menjelaskan, budaya buang air besar sembarangan harus segera mulai ditinggalkan karena akan menimbulkan penyakit berbahaya seperti kolera dan lain sebagainya.

"Kesehatan tanpa akses jamban atau sanitasi dan air bersih tidak akan bisa terwujud, untuk penyediaan itu menjadi kewenangan Kementerian PU-Pera, dan Pak Menteri PU-Pera menyatakan tugas beliau termasuk penyediaan akses air bersih," ungkapnya.

Menurut dia, jika semua masyarakat bisa mempunyai sanitasi yang layak, maka kebersihan dan pencemaran lingkungan dan termasuk wabah penyakit yang timbul akan bisa dihindari.

Permasalahan gizi buruk atau stunting yang terjadi pada balita kata Menteri, tidak serta merta ada kesalahan pada pola asuh makan, melainkan juga bisa terkena infeksi cacingan sehingga menghambat perkembangan tubuh.

Selain gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dengan olahraga dan pola makanan bergizi, sanitasi menjadi faktor paling penting untuk menjaga kesehatan keluarga.

"Jambanisasi yang kita lakukan secara pemberdayaan masyarakat tentu cacingan dan penyakit sebagainya bisa menurun, sehingga wabah stunting bisa dikurangi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI